Moskow (ANTARA) - Rusia mencatat surplus anggaran marjinal pada Mei, memungkinkannya untuk sedikit mengurangi defisitnya selama lima bulan pertama tahun ini menjadi 3,41 triliun rubel (41,9 miliar dolar AS), kata kementerian keuangan pada Selasa (6/6/2023), karena pengeluaran bulanan melambat.

Pada Januari-Mei 2022 Rusia membukukan surplus 1,59 triliun rubel, tetapi pengeluaran untuk mendukung operasi militernya di Ukraina dan sanksi Barat atas ekspor minyak dan gasnya telah menghabiskan pundi-pundi pemerintah. Defisit tahun ini sudah 117 persen dari rencana tahunan.

Pengeluaran pertahanan yang melonjak telah membuat sektor industri Rusia terus bergerak maju, mendorong prakiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan membantu Moskow untuk melanjutkan operasi militernya di Ukraina.

Kementerian keuangan berhenti menerbitkan data pemenuhan anggaran bulanan individu tahun lalu, tetapi berdasarkan angka Selasa (6/6/2023), Rusia membukukan surplus pada Mei sebesar 13 miliar rubel.

Itu dibandingkan dengan defisit 1 triliun rubel pada April. Pengeluaran bulanan pada Mei adalah yang terendah tahun ini, 1,1 triliun rubel lebih rendah daripada April, tetapi untuk memenuhi target pengeluaran keseluruhan tahun ini sebesar 29,1 triliun rubel, pengeluaran harus turun lebih jauh.

Sementara itu, penerimaan nonmigas periode Januari-Mei lebih tinggi 9,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tetapi pendapatan minyak dan gas Moskow yang penting 49,6 persen lebih rendah dari tahun ke tahun dalam lima bulan pertama, yang ditetapkan kementerian keuangan untuk menurunkan harga minyak mentah Ural dan volume ekspor gas alam yang lebih rendah.

Pengeluaran 26,5 persen lebih tinggi dari tahun ke tahun pada periode itu, data awal menunjukkan, sementara pendapatan turun 18,5 persen.

Menteri Keuangan Anton Siluanov berulang kali mengatakan defisit anggaran Rusia tahun ini tidak akan lebih dari 2,0 persen dari PDB, meskipun sebagian besar analis tidak setuju. Dana Moneter Internasional (IMF) termasuk di antara mereka yang memperkirakan Rusia akan mengalami defisit anggaran yang melebar tajam tahun ini.

Kementerian keuangan pada Selasa (6/6/2023) mengatakan pihaknya memperkirakan pendapatan pajak dari sektor minyak akan pulih pada paruh kedua tahun ini.

Penurunan pendapatan telah memaksa Moskow untuk mulai menjual cadangan internasionalnya guna membantu menutupi defisit, sementara para analis menyarankan menaikkan pajak adalah pilihan lain.

Rusia telah menghabiskan hampir 440 miliar rubel untuk menutupi defisit dari Dana Kekayaan Nasional (NWF) sepanjang tahun ini.


Baca juga: Rubel stabil, saham Rusia tergelincir setelah bendungan Ukraina jebol
Baca juga: Gubernur Lemhannas: Usulan Prabowo tekankan solusi damai Rusia-Ukraina
Baca juga: Impor minyak Jerman 2022 naik 8,5 persen, Rusia pemasok terbesar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023