Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pameran inovasi pangan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (FTP Unej) mengangkat potensi lokal Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan menggunakan bahan baku yang melimpah di antaranya edamame, jeruk Semboro, dan sejumlah rempah.

Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian FTP Unej menggelar pameran produk inovasi pangan yang merupakan pameran perdana setelah pandemi COVID-19 dengan menampilkan 24 produk makanan dan minuman di halaman parkir fakultas setempat, Rabu.

"Kami sengaja membuat perpaduan mochi dan es krim berbahan dasar edamame karena edamame merupakan produk lokal Jember yang sudah go internasional," kata mahasiswa FTP Unej Octarini Cahyaning Putri di kampus setempat.

Produk yang dibuat Octarini bersama kawan-kawannya tersebut diberi nama Mochime yang merupakan kepanjangan mochi ice cream edamame dengan kemasan cup, sehingga higienis.

Menurutnya mochime merupakan salah satu produk olahan es krim edamame yang menggunakan kulit mochi sebagai pembungkus dengan isian es krim dari sari edamame asli.

"Untuk menguatkan rasa, mochime juga dilengkapi dengan potongan edamame untuk memperkuat tekstur dan cita rasa produk. Mudah-mudahan produk kami disukai semua kalangan baik anak-anak maupun orang tua," katanya.

Tidak hanya mochime, ada juga produk milles crepes yang dibuat dengan bahan dasar jeruk semboro dan ubi kuning, produk cemilan rumpis yakni stik ikan lele jamur kuping, kemudian Brownchipa yang merupakan perpaduan brownies kering dan rempah-rempah, dan masih banyak lagi produk yang menggunakan bahan dasar pangan lokal Jember.

Sementara dosen pengampu mata kuliah pengembangan produk baru FTP Unej Riska Rian Fauziah PhD mengatakan bahwa kegiatan gelar produk mahasiswa tersebut merupakan perdana setelah pandemi COVID-19 karena kegiatan serupa terakhir digelar pada tahun 2019.

"Kegiatan itu diharapkan dapat membuat inovasi produk makanan berupa memodifikasi dari produk yang sudah ada di pasaran atau membuat produk yang belum ada," katanya.

Ia mengatakan proses pembuatan produk tersebut tidak mudah karena melalui uji coba berkali-kali selama beberapa pekan, sehingga perlu beberapa tahapan untuk mendapatkan komposisi yang pas dalam mendapatkan sebuah produk yang siap dijual ke pasaran.

"Hari ini produk yang dipamerkan dinilai sudah layak jual, namun kami akan memberikan penilaian dengan prioritas yakni inovasinya, segi kemasan, dan terakhir rasanya apakah sudah sesuai yang diinginkan konsumen," ujarnya.

Kegiatan pameran produk inovasi pangan mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian FTP Unej tersebut diharapkan dapat memunculkan entrepreneurship baru di kalangan mahasiswa.

Baca juga: Bupati Malang kembangkan inovasi pangan berbasis kearifan lokal
Baca juga: Moeldoko: Perlu perbanyak riset dan inovasi hadapi tantangan pangan
Baca juga: BRIN: Riset dan inovasi dukung pangan dan pertanian berkelanjutan

 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023