Jakarta (ANTARA) - Anggora Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mengungkapkan pembangunan Stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) menyebabkan banjir di Kelurahan Jati dan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Ada warga yang mengeluhkan sesudah ada stasiun, katanya wilayah di sana jadi banjir," kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu dalam rapat Komisi B DPRD DKI dengan jajaran PT LRT di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Taufik mengatakan, keluhan datang dari warga yang tinggal di Kelurahan Jati dan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Dia mengatakan, sebelum di wilayah tersebut dibangun stasiun LRT Jakarta Velodrome, kawasan tersebut tidak pernah banjir.

Namun setelah pembangunan stasiun di Velodrome selesai, warga mulai mengalami banjir saat hujan deras.

Baca juga: Skrybride stasiun LRT Velodrome ditargetkan beroperasi bulan ini
Baca juga: Stasiun LRT Pegangsaan Dua beroperasi mulai besok pagi


Dia menduga tiang penyangga yang menjadi pondasi bangunan stasiun menjadi penyebab utama banjir. "Jadi, tiang-tiang Stasiun LRT Velodrome menjadi tersangka terjadinya banjir," kata dia.

Taufik sudah mengadukan hal tersebut kepada pihak kecamatan dan kelurahan setempat. Namun demikian, pihak kelurahan dan kecamatan belum bisa memberikan solusi terkait banjir tersebut.

Dia berharap dengan adanya rapat ini, manajemen LRT dapat menindaklanjuti keluhan tersebut sehingga banjir tidak lagi terjadi kawasan Rawamangun dan Kelurahan Jati.

Stasiun LRT Jakarta Velodrome merupakan salah satu dari enam stasiun yang beroperasi dengan rute Pegangsaan Dua-Velodrome. Konstruksi Fase 1B LRT itu dibangun sejak tahun 2016 dan rampung 2019.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023