Kiev, Ukraina (ANTARA) - Sedikitnya tujuh orang dinyatakan hilang setelah air dari bendungan Nova Kakhovka membanjiri daerah sekitar akibat ledakan di bendungan tersebut, ujar wali kota Nova Kakhovka di bawah kendali Rusia, Vladimir Leontiey, pada Rabu.

Bendungan Nova Kakhovka, yang dikuasai Rusia di Sungai Dnipro, hancur pada Selasa (6/6), dan isinya membanjiri wilayah Kherson serta memaksa penduduk desa mengungsi.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas runtuhnya bendungan tersebut.

Sekitar 42.000 orang berisiko terkena banjir di daerah-daerah yang dikuasai Rusia dan Ukraina di sepanjang Sungai Dnipro, kata pejabat Ukraina.

Sementara itu, kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang konsekuensi yang serius dan dampak luas dari kerusakan bendungan tersebut.

"Hingga kini, kami pastikan ada tujuh orang yang hilang," tulis kantor berita Rusia, TASS, yang mengutip pernyataan Wali Kota Nova Kakhovka Vladimir Leontiey.

Lebih dari 900 orang dievakuasi pada Selasa dari kota berpenduduk sekitar 45.000 orang yang dikuasai Rusia itu, yang terletak di tepi kiri Sungai Dnipro.

Pejabat Ukraina mengatakan sekitar 80 kelompok warga di wilayah Kherson berisiko terkena banjir.

Gubernur wilayah Kherson Ukraina, Oleksandr Prokudin, mengatakan pad Rabu bahwa 1.582 rumah terendam banjir di tepi kanan Sungai Dnipro dan sekitar 1.457 orang telah dievakuasi dalam semalaman.

Sebelumnya, Prokudin juga mengatakan satu warga sipil tewas dan satu lainnya terluka selama beberapa hari terakhir akibat penembakan Rusia di wilayah tersebut dan di Kota Kherson sendiri.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa penghancuran bendungan Kakhovka membahayakan nyawa ribuan warga sipil.

"Warga sipil dan infrastruktur sipil bukan target!," tulis OCHA di akun Twitter-nya.

Bendungan setinggi 30 meter dan panjang 3,2 kilometer yang dibangun pada era Uni Soviet di tahun 1956 itu juga menyuplai kebutuhan air pendingin bagi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Zaporizhzhia merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan memiliki waduk seluas 18 kilometer kubik.

Sementara itu, kepala Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Selasa menyebut tidak ada risiko langsung terhadap PLTN Zaporizhzhia setelah jebolnya bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovka.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusaknya bendungan Kakhovka tak berisiko langsung di PLTN Zaporizhzhia

Baca juga: Rusia bantah tudingan penyerangan bendungan di Ukraina


 

Bendungan di Ukraina hancur akibat ledakan

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023