Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui Badan Pangan Nasional menegaskan komitmen sinergi untuk saling bergandengan tangan dengan negara anggota ASEAN guna membangun ketahanan pangan bersama menghadapi ancaman krisis pangan global.

"Kita perlu mengambil tindakan nyata untuk mengatasi ancaman krisis pangan global, termasuk risiko dan guncangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sistem pangan. Karena itu penting untuk memastikan stabilitas ketersediaan pangan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan di kawasan,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Arief yang membuka langsung pertemuan ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) itu menyampaikan bahwa Indonesia memegang Keketuaan ASEAN pada tahun 2023 dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Posisi Indonesia sangat penting dalam mengarahkan ASEAN untuk berperan aktif menciptakan dan memelihara perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan dunia, serta mempertahankan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

“Saya yakin salah satu cara ASEAN dapat merespon dinamika ketahanan pangan dan gizi adalah menguatkan komitmen negara-negara anggota ASEAN melalui ASEAN Leaders' Declaration on Food Security,” ujarnya.

Deklarasi ini merupakan upaya untuk membangun mekanisme dan menyatukan peran semua badan sektoral terkait di ASEAN, meliputi sektor pertanian, perdagangan, keuangan, dan transportasi untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi. ASEAN Leaders's Declaration ini dibahas dalam pertemuan AFSRB dan akan disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN bulan September 2023 mendatang.

Lebih lanjut Arief menyampaikan bahwa Bapanas sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab di bidang pangan memegang peranan penting dalam menjamin ketahanan pangan dan gizi. Dalam kaitan ini, Bapanas mengembangkan sistem cadangan dan distribusi pangan, menstabilkan pasokan dan harga pangan, mengentaskan daerah rawan pangan, mendiversifikasi konsumsi pangan, serta merumuskan dan mengendalikan standar keamanan pangan.

"Badan Pangan Nasional tidak bekerja sendiri, kita membangun sinergi dan kolaborasi, bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait, BUMN, swasta, perguruan tinggi, LSM, asosiasi pangan dan petani, termasuk membangun sinergi dengan stakeholder dari dunia internasional." ungkap Arief.

Baca juga: Indonesia prakarsai deklarasi negara ASEAN hadapi krisis pangan
Baca juga: Indonesia prioritaskan keamanan pangan pada Kerja Sama ASEAN-China
Baca juga: Indonesia Dapat Menjadi Lumbung Pangan ASEAN

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023