Beijing (ANTARA) - Pemerintah China mendukung ASEAN dengan meminta Amerika Serikat, Inggris, dan Australia menghentikan tindakan proliferasi nuklir, seperti kerja sama kapal selam nuklir mereka, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing, Selasa (6/6).

Wang mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen menyatakan keprihatinan tentang nuklir yang dimiliki secara luas oleh negara-negara kawasan, termasuk negara-negara ASEAN.

Menurut laporan, PM Hun Sen mengatakan dalam pidatonya, Senin (5/6), bahwa aliansi skala kecil yang relevan dengan kapal selam bertenaga nuklir antara AS, Inggris, dan Australia menjadi perhatian ASEAN dan negara-negara di kawasan.

Hal itu, menurut Hun Sen, karena ASEAN adalah zona yang bebas dari senjata nuklir. Dia menambahkan aliansi militer adalah titik awal perlombaan senjata yang sangat berbahaya dan jika situasi tersebut berlanjut, maka dunia akan menghadapi bahaya yang lebih besar.

Wang menilai kemitraan keamanan Australia, Inggris, AS (AUKUS) dan kerja sama kapal selam nuklir terkait menciptakan risiko proliferasi nuklir, mengancam sistem non-proliferasi nuklir internasional, merusak Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan (South Pacific Nuclear Free Zone Treaty), serta melemahkan upaya negara-negara ASEAN untuk membentuk zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara.

Menurut perkiraan para pakar pengawasan senjata internasional, bahan nuklir tingkat senjata (weapon-grade) yang rencananya akan ditransfer ke Australia oleh AS dan Inggris akan cukup untuk membangun sebanyak 64 hingga 80 senjata nuklir, kata Wang.

Apabila ketiga negara tersebut ingin tetap memajukan kerja sama kapal selam nuklir mereka, lanjutnya, maka hal itu akan memberikan pukulan berat yang tidak dapat diubah terhadap integritas, kemanjuran, dan otoritas sistem non-proliferasi nuklir internasional.

Selain itu, dapat memicu perilaku serupa di negara-negara non-senjata nuklir lainnya, sehingga mengubah kawasan itu menjadi sebuah arena perlombaan senjata.

"Praktik mencari keamanan sendiri dengan mengorbankan keamanan negara lain dan menjerumuskan negara lain ke dalam kecemasan keamanan sangat tidak bertanggung jawab dan berbahaya," kata Wang.

Sebagai mitra strategis ASEAN yang komprehensif dan tetangga yang bersahabat, kata Wang, China dengan tegas mendukung upaya negara-negara anggota ASEAN untuk membentuk zona bebas dari senjata nuklir di Asia Tenggara.

Selain itu, China merupakan negara senjata nuklir pertama yang secara terbuka mendukung Perjanjian Zona Bebas dari Senjata Nuklir Asia Tenggara dan telah menyatakan kesiapan untuk menandatangani protokol perjanjian tersebut.

"Kami sekali lagi menyerukan kepada AS, Inggris, dan Australia untuk mengindahkan keprihatinan masyarakat internasional, menghentikan tindakan proliferasi nuklir seperti kerja sama kapal selam nuklir mereka, berhenti merusak sistem non-proliferasi nuklir internasional dengan menerapkan standar ganda, dan berhenti membuat badai di atas Samudra Pasifik," ujar Wang.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023