Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penanggulangan Bencana akan melakukan vaksinasi tetanus secara massal selama dua hari, 14-15 Juni, menyusul adanya 14 orang korban gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah meninggal dunia karena mengalami tetanus. "Targetnya, yang divaksinasi semua orang di lapangan yang bekerja membantu proses pemulihan di dua provinsi itu, baik korban maupun orang lain seperti relawan dan staf kesehatan sendiri," kata Koordinator Operasi Bakornas PBP AJU Mayjen TNI Bambang Darmono di Yogyakarta, Selasa. Karena targetnya sangat banyak, menurut dia, Bakornas telah mengundang para tenaga medis termasuk tenaga medis dari unsur TNI dari berbagai kota di Indonesia. Sebenarnya, pihak Bakornas sudah memberikan gagasan untuk menangani ancaman tetanus sejak Senin (5 /6) lalu ketika infeksi tersebut belum terlalu mengkhawatirkan. "Kami sudah sampaikan ke pihak Departemen Kesehatan, tetapi penanganan di rumah sakit lokal maupun rumah sakit lapangan belum sepenuhnya berhasil," sambungnya. Sementara itu, menurut Charlie Higgins Koordinator Area United Nation, kasus tetanus muncul karena selama mendapat perawatan di rumah sakit mereka tidak mendapatkan vaksinasi secara otomatis. "Kemungkinan juga karena ketika muda, mereka belum pernah mendapat vaksin tetanus," ujar dia. Tetapi diperkirakan saat ini kasus tersebut tidak akan sedramatis beberapa hari lalu, karena masa inkubasi tetanus hanya 14 hari, katanya. "Itu tidak akan mengendorkan usaha pencegahan tetanus, dan kami akan bekerja keras bersama Bakornas," tandasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006