Jakarta (ANTARA) -
Platform jual beli online Tokopedia bekerja sama dengan Meta Indonesia memberikan solusi pemasaran untuk penjual dengan memperkenalkan fitur Collaborative Ads.
 
Vice President Tokopedia Marketing Solutions Edwin Chayadi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan kolaborasi itu merupakan suatu wujud dari misi Tokopedia yaitu mendukung pemerataan perekonomian Indonesia dan mengembangkan perekonomian digital di Indonesia.
 
"Tentunya dengan kolaborasi ini salah satu tujuan kita adalah membuat suatu produk untuk merchant partner kita pejuang bisnis di Tokopedia untuk bisa memasarkan produk mereka dengan lebih efisien lagi dan meningkatkan penjualan," ucap Edwin.
 
Edwin mengatakan fitur utama dari Collaborative Ads adalah relevansi yang tinggi. Penjual yang mengiklankan produknya di anak perusahaan Meta, seperti Instagram dan Facebook, bisa terbantu dengan teknologi tersebut karena bisa menargetkan pasar secara lebih spesifik lagi.
 
Pengalaman belanja para konsumen juga akan semakin mudah karena iklan akan muncul di sosial media masing-masing sesuai kebutuhan. Misalnya, produk kosmetik hanya akan muncul di akun milik pengguna media sosial berjenis kelamin perempuan.
 
"Dari sisi algoritma, Meta akan mempelajari produk apa yang sedang dibutuhkan pengguna dengan iklan yang muncul," ucap Edwin.

Baca juga: Tokopedia ungkap inovasi "embedded finance" ciptakan inklusi keuangan
 
Edwin menyampaikan ada beberapa manfaat dari Collaborative Ads yang didapat penjual, seperti personalisasi iklan dan analisis menyeluruh sehingga pelaku usaha bisa memetakan strategi pemasaran yang lebih cerdas dan bisa menjangkau ratusan juta pengguna Tokopedia di seluruh Indonesia.
 
Sementara itu, Head of Client Solution Meta Indonesia Mifza Muzayan mengatakan e-commerce menjadi salah satu platform belanja pilihan dari 168 juta konsumen digital di Indonesia karena penetrasi internet yang cukup tinggi, yakni sebesar 200-220 juta pengguna.
 
Ada tiga fase perjalanan konsumen digital saat berbelanja di e-commerce. Pertama fase discovery, yaitu konsumen melihat-lihat barang yang diinginkan. Kemudian fase evaluation seperti mencari tahu berapa harganya dan cara pakai, kemudian baru mereka membeli atau purchase.
 
Oleh karena itu, ia menyarankan pelaku usaha harus terus hadir di setiap perjalanan konsumen digital Indonesia.
 
"Dari sisi platform digital, kita selalu menyarankan pelaku usaha harus hadir di setiap perjalanan konsumen digital ini. Iklan di media sosial jadi salah satu faktor yang paling berpengaruh dan pembeliannya (dilakukan) di marketplace," ucap Mifza.
 
Cara kerja Collaborative Ads adalah penjual bisa mengiklankan produknya di Instagram atau Facebook dengan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan penjual, lalu dalam laman media sosial pembeli akan muncul produk tersebut sesuai dengan preferensi mereka masing-masing. Pembeli bisa mengetuk tautan yang ada dan langsung tersambung dengan laman Tokopedia produk tersebut.
 
Saat ini, Tokopedia sudah memfasilitasi lebih dari 14 juta penjual dengan menjual lebih dari 1,8 miliar produk setiap hari di Indonesia, serta bisa menjangkau 99 persen kecamatan di Indonesia.
 
Dampak dari Collaborative Ads bagi penjual ialah terjadi peningkatan penjualan dan pendapatan cukup signifikan rata-rata 30 persen, peningkatan order atau pesanan 35 persen dan return on ad spend atau dana retur iklan sebesar hampir 14 kali lipat.

Baca juga: Fitur AR terbaru Tokopedia untuk mudahkan konsumen

Baca juga: Tiga strategi Meta untuk atasi misinformasi

​​​​​​​
Baca juga: Instagram rombak editor Reels agar mudah digunakan seperti TikTok

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023