Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI menyambut peringatan Hari Keamanan Pangan (HKP) Sedunia 2023 dengan memfokuskan upaya pembinaan dan pengawasan di sentra pengelolaan pangan, sentra jajanan, hingga pedagang keliling.   

"Fokus kami pada upaya pembinaan dan pengawasan melalui kolaborasi pembinaan dan pengawasan di ruang pangan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Jumat.  

Baca juga: Kemenkes: Pangan olahan harus penuhi keamanan pangan dan mutu gizi

Ia mengatakan dua hal penting berkaitan dengan keamanan pangan adalah kandungan gizi dan nutrisi yang sesuai kebutuhan tubuh manusia dan siklus hidup, serta terkait sanitasi yang higienis agar pangan aman bagi kesehatan.  

Maxi mengatakan saat ini terdapat sekitar 200 penyakit yang disebabkan perilaku mengonsumsi pangan terkontaminasi, sehingga membuat orang jatuh sakit dengan gejala ringan sampai yang mematikan.

"Penyakit yang masih sering terjadi, terutama pada anak adalah tipus, kolera, disentri, hepatitis dan ini sering terjadi pada anak sekolah sampai perguruan tinggi," katanya.

Secara umum, daftar penyakit tersebut sebenarnya bisa dicegah, salah satunya dengan menjaga sanitasi yang baik. Selain itu, pangan yang aman juga harus terhindar dari kandungan zat kimia berbahaya yang dapat berdampak panjang pada penyakit tidak menular dan menular seperti kanker dan lainnya.

Kemenkes juga menaruh perhatian pada kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) berlebihan pada pangan olahan sebab menjadi faktor risiko mengalami hipertensi, jantung, stroke dan lainnya. "GGL berlebihan ini berisiko menyebabkan kematian tidak hanya di dunia, termasuk di Indonesia," katanya.   

Baca juga: Perhatikan ini sebelum membeli makanan olahan dalam kemasan

Menurut Maxi pencantuman label bahaya GGL pada pangan olahan di pasaran, masih sulit diawasi karena SDM yang terbatas. "Saya minta dinkes sampai puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis Ditjen P2P untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan tempat pengelolaan pangan. Jangan cuma tempel sertifikat, kebiasaan itu harus dihindari sehingga betul-betul ada pengawasan agar bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

"GGL ini kami minta kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar dikenakan pajak, dimulai dari yang berpemanis. Negara yang terkena dampaknya adalah Meksiko. Mereka biasa minum Coca-cola sehingga angka obesitasnya tinggi," katanya menambahkan.

Kemenkes menyampaikan lima kunci sederhana untuk menjamin keamanan pangan, yakni selalu menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan matang, masak dengan benar, gunakan air dan bahan aman, dan jaga pangan pada suhu yang aman.

Hari Pangan Sedunia diperingati setiap 7 Juni. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia 2023 "Food Standards Save Lives" atau "Pastikan pangan yang aman hari ini untuk masa depan yang sehat".

Puncak Kegiatan Hari Pangan Sedunia di Indonesia diperingati di Setu Babakan Kampoeng Budaya Betawi, Jakarta, dengan mengangkat tema nasional "Hidup Sehat Dengan Pangan Aman Sehat dan Berkualitas".

Baca juga: Menkes minta masyarakat rutin cek tekanan darah cegah hipertensi

Baca juga: Hari Keamanan Pangan, Mentan: Masyarakat bijak pilih pangan hewani

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023