Surabaya (ANTARA) -
Pemerintah mendukung adanya upaya peningkatan ekonomi melalui gelaran Indonesia International Food Exhibition (IIFEX) 2023 pada 15 - 18 Juni di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Surabaya.
 
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Yudi Aryanto di Surabaya, Jumat mengatakan saat periode pandemi COVID-19 adalah salah satu yang cukup berat bagi penyelenggara kegiatan dan pascapandemi sudah mulai menggeliat kembali.
 
"Kegiatan ini menggembirakan karena sesuai visi ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ingin mendorong perekonomian di Jatim," katanya di sela temu media persiapan IIFEX 2023.
 
Ia mengatakan, pada sektor olahan industri perdagangan ini diharapkan bisa berdampak besar dengan adanya kegiatan ini.
 
"Saat ini industri makanan dan minuman memiliki kontribusi sebanyak 38 persen pada industri olahan dan yang kedua baru kemudian hasil tembakau," ujarnya.
 
Ia mengatakan, dengan mendorong industri makanan dan minuman melalui berbagai agenda yang ada termasuk kegiatan ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
"Kami mengapresiasi sinergi kegiatan prioritas Disperindag salah satunya sarana produksi promosi produk IKM di Jatim," katanya.
 
Pameran tersebut akan menghadirkan berbagai pelaku industri makanan dari 250 perusahaan dan memfasilitasi sebanyak 30 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
 
Chief Executive Officer (CEO) PT Kristamedia Pratama, Daud D Salim selaku penyelenggara kegiatan mengatakan kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan Pameran Indonesia Licensing Expo 2023 yaitu pameran lisensi, waralaba, kemitraan, dan peluang usaha Indonesia dan EastPack Surabaya 2023 yaitu pameran Internasional di bidang industri teknologi pangan, farmasi dan pengemasan.
 
"Tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan dari tujuh negara yaitu Malaysia, Korea, China, Jepang, Singapura, Italia dan Taiwan yang turut dalam kegiatan ini," tuturnya.
 
Ia mengatakan, di tahun 2022 yang lalu pengunjung pameran IIFEX sekitar 16.000 orang berasal dari enam negara yaitu Malaysia, Singapura, India, Amerika Serikat, Pakistan dan Nigeria.
 
"Tahun ini diharapkan bisa tembus hingga 20 ribu pengunjung selama kegiatan berlangsung," tuturnya.
 
Kesuksesan kegiatan tidak lepas dari dukungan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
 
Selain itu juga ada KADIN, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengusaha Kafe & Restoran Indonesia (APKRINDO) Jawa Timur, Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur.

Baca juga: Indonesia jadi tamu kehormatan "Qatar International Food Festival"
Baca juga: PPI promosikan pangan Indonesia di pameran dagang Eropa
Baca juga: Pameran inovasi pangan mahasiswa FTP Unej angkat potensi lokal Jember

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023