PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa pada Selasa mengadakan pembicaraan darurat mengenai uji coba bom nuklir ketiga Korea Utara dalam tujuh tahun.

Dewan 15-anggota diharapkan untuk menyetujui setidaknya pernyataan kecaman pada konsultasi tertutup pertama mengenai penyebaran baru krisis, kata para diplomat.

"Saya berharap akan ada lebih dari satu pernyataan," kata utusan PBB Prancis Gerard Araud saat memasuki pertemuan.

"Kami tentu berharap bahwa dewan akan dapat mengirim pesan yang jelas dari kecaman keras," kata Philip Parham, wakil duta besar Inggris untuk PBB kepada wartawan.

Bulan lalu, Dewan mengancam "tindakan yang signifikan" terhadap Korea Utara jika menggelar uji coba nuklir.

Korea Utara telah menghadapi sanksi ketat PBB atas uji coba senjata nuklirnya pada tahun 2006 dan 2009.

Korea Utara mengatakan, pihaknya berhasil melakukan uji coba sebuah bom "miniatur" dalam langkah menantang yang membawa pertunjukan langka kesatuan protes oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan - Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris dan Prancis.

China, sekutu terdekat Pyongyang, memanggil duta Korea Utara di Beijing untuk mengajukan protes.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan ia berharap Dewan Keamanan mengambil tindakan. "Tindakan-tindakan tersebut adalah kecaman yang memadai," katanya dalam satu kunjungan ke Afrika Selatan.

Presiden AS Barack Obama menyerukan perlunya tindakan "cepat" dan "kredibel" internasional terhadap Korea Utara.

Para diplomat mengatakan bahwa meskipun ada tekanan kuat untuk sanksi, Dewan Keamanan kemungkinan akan menyetujui pernyataan pada Selasa dan kemudian dengan segera mulai menggarap mengenai resolusi pada sanksi.

Dewan Keamanan memerintahkan sanksi terhadap Korea Utara untuk dua uji coba sebelumnya, dan ini diperkuat bulan lalu karena negara itu meluncurkan roket pada 12 Desember.

Dewan Keamanan menambahkan badan ruang angkasa Korea Utara, satu bank, empat perusahaan perdagangan dan empat orang ke daftar sanksi yang ada.

China sepakat untuk menambah resolusi ancaman "tindakan yang signifikan" jika Korea Utara melakukan uji coba baru.

Amerika Serikat dan sekutunya akan mendesakkan tindakan cepat, kata para diplomat. Perlu waktu beberapa pekan bagi Dewan Keamanan untuk menyetujui pernyataan dan sanksi setelah uji coba 2006 dan 2009, dan penenggelaman kapal perang Korea Selatan oleh Korea Utara pada tahun 2010.

China melakukan upaya khusus untuk mencoba menghadang uji coba bom terbaru Korea Utara, kata seorang diplomat PBB yang telah mengambil bagian dalam konsultasi baru-baru ini.

"Orang-orang China memberi Korea Utara peringatan kuat terhadap pelaksanaan uji coba saat telah menjadi jelas bahwa hal itu sudah dekat," kata diplomat itu, yang tak bersedia disebut namanya.

"Apa yang Korea Utara lakukan sekarang adalah tantangan besar bagi China," tambah utusan itu.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk uji coba bawah tanah itu sebagai "pelanggaran yang jelas dan menyeramkan" dari resolusi Dewan Keamanan dan satu "tindakan yang sangat membuat kekacauan" terhadap stabilitas regional, kata juru bicaranya. (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013