Jakarta (ANTARA) -
Para ahli mengatakan paparan asap api akibat kebakaran sepuluh kali lebih berbahaya daripada asap dari aktivitas pembakaran lainnya dan kemungkinan besar akan mempengaruhi kesehatan orang terlepas dari kerentanan mereka.
 
Dikutip dari Medical Daily, Sabtu, asap api mengandung partikel halus, yang disebut PM2.5. Gejala paling umum yang langsung menyerang siapa saja setelah terpapar asap terutama kelompok rentan, adalah sesak napas.

Paparan asap api bahkan dalam waktu singkat dapat menyebabkan gejala seperti iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, serta dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
 
Populasi rentan, termasuk anak-anak, lansia, wanita hamil, dan mereka yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti masalah kardiovaskular atau penyakit pernapasan, diminta untuk lebih berhati-hati karena paparan jangka pendek pun dapat mengiritasi saluran pernapasan, dan menyebabkan bahaya kesehatan yang serius.

"Materi partikulat yang ada dalam kabut ini sangat penting karena mengiritasi bronkiolus, tabung kecil yang masuk ke paru-paru Anda dan terhubung ke alveoli, yang merupakan kantung yang memungkinkan Anda bernapas," kata seorang rheumatologist Dr. Bob Lahita.
 
Untuk tetap aman, pertama pastikan anda memeriksa peringatan kualitas udara secara teratur melalui aplikasi yang sudah ada di gawai atau cek di website terkait. Kedua, sebaiknya batasi aktivitas di luar ruangan dan tetap di dalam ruangan sambil menutup pintu dan jendela.
 
Ketiga, hindari aktivitas di luar ruangan seperti berolahraga meskipun Anda tidak rentan karena dapat menyebabkan peradangan dan gejala seperti sakit kepala dan kelelahan. Jika ada kebutuhan untuk keluar, disarankan untuk memakai masker N95 karena dapat menurunkan paparan asap.
 
Keempat, waspadai gejala pada orang yang rentan seperti dengan gangguan pernapasan atau asma dan mencari bantuan jika kondisi memburuk. Selalu sediakan inhaler dan obat-obatan bagi mereka yang sulit bernapas.
 
Terakhir, gunakan filter udara di dalam ruangan. Pembersih udara dalam ruangan dapat membantu mengurangi jumlah polutan, termasuk partikel kecil dari asap api. Gunakan setiap kali tingkat kualitas udara menunjukkan "tidak sehat" atau ketika asap tercium dari dalam rumah.
 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023