Baghdad (ANTARA News) - Presiden AS George W Bush melakukan kunjungan kejutan ke Baghdad dalam upaya mendorong pemerintah baru Perdana Menteri Nuri al-Maliki, Selasa, beberapa hari setelah pasukan AS membunuh pemimpin Al-Qaeda di Irak Abu Musab al-Zarqawi. "Saya datang bukan hanya untuk melihat anda; saya datang juga untuk memberi tahu anda bahwa ketika Amerika memberikan janji, maka mereka akan menepati janjinya," kata Bush kepada Maliki, yang menghadapi kekerasan yang terus berlangsung di Irak dan ancaman pembalasan dari pengganti Zarqawi. Bush juga berterima kasih kepada militer AS selama kunjungan itu, yang merupakan lawatan pertamanya sejak acara syukuran pada November 2003. "Amerika aman. Dunia lebih baik," katanya kepada pasukan dan personel Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat. Serangan udara AS menewaskan Zarqawi pekan lalu, namun kematian 14 orang dalam gelombang pemboman di kota minyak Kirkuk pada Selasa dipandang sebagai upaya Al-Qaeda untuk menunjukkan bahwa operasi serangan kelompok itu terus berlangsung. "Pedang kami akan memenggal leher anda," kata sebuah pernyataan yang ditandatangani pengganti Zarqawi, Abu Hamza al-Muhajir, di sebuah situs berita yang sering digunakan oleh kelompok pejuang garis keras. Kekhawatiran akan keamanan membuat kunjungan Bush ke Baghdad itu sangat dirahasiakan dan banyak dari para pembantunya sendiri tidak mengetahuinya. Hanya Wakil Presiden Dick Cheney, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld dan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice mengetahui bahwa Bush diam-diam pergi dari Kamp David secara tiba-tiba pada Senin malam. Presiden AS itu menghabiskan waktu beberapa jam di Baghdad sebelum kembali ke Washington. Beberapa pembantunya mengatakan, Bush berada di kokpit Air Force One ketika pesawat itu tiba di ibukota Irak tersebut dengan pendaratan cepat. Bush kemudian naik helikopter selama delapan menit menuju Zona Hijau untuk berunding dengan kabinet Irak dan panglima Amerika di Irak Jendral George Casey di Kedutaan Besar AS. Pertemuan Bush dengan kabinet Irak itu direkam video yang dihubungkan ke Kamp David, dimana Cheney, Rumsfeld dan Rice berada. Bush mengatakan kepada Maliki bahwa ia melaksanakan tanggung jawab besar. "Keputusan yang anda dan kabinet anda buat akan menentukan apakah negara anda berhasil atau tidak, bisa memerintah sendiri, bisa membela diri sendiri, bisa menopang diri sendiri," katanya. Maliki mengatakan bahwa kabinetnya, yang merupakan pemerintah masa tugas penuh pertama Irak pasca perang, bertekad mengalahkan pemberontak sehingga pasukan-pasukan AS dan yang lain bisa ditarik, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006