Melalui event ini, diharapkan semua tim ERT dan para observer semakin siap dalam menghadapi situasi keadaan darurat di lokasi masing-masing....
Jakarta (ANTARA) - Kegiatan Kalimantan Fire and Rescue Challenge (KFRC) 2023 diyakini dapat meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan personil Tim Tanggap Darurat (ERT) perusahaan pertambangan mineral dan batu bara serta perusahaan jasa pertambangan khususnya di wilayah Kalimantan.

"Melalui event ini, diharapkan semua tim ERT dan para observer semakin siap dalam menghadapi situasi keadaan darurat di lokasi masing-masing atau sekitarnya serta berperan aktif dalam penanganan keadaan darurat di situasi bencana lokal maupun nasional di bawah naungan ESDM Siaga Bencana," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral Batubara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Sunindyo mengatakan hal itu saat menutup KFRC ke-2 yang digelar di Palangka Raya pada 3-10 Juni 2023.

Baca juga: REC Makin Diminati, Perusahaan Kontraktor Tambang di Kalimantan Serap Listrik Hijau PLN

KFRC merupakan ajang yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Profesi Tanggap Darurat Pertambangan Kalimantan (PPTDPK) bekerja sama dengan Forum Kepala Teknik Tambang (FKTT) Kalimantan Tengah dan didukung oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM dan Perkumpulan Profesi Tanggap Darurat Pertambangan dan Industri Indonesia (Pertapindo).

Sunindyo berharap kegiatan KFRC dapat menjadi langkah berkelanjutan bagi Emergency Response Team (ERT) dari 22 peserta dan 35 observer yang turut serta dalam meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan personil
masing-masing ERT perusahaan pertambangan mineral dan batu bara.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan skill, pengetahuan dan pengalaman tim rescue perusahaan pertambangan di Kalimantan. Selain itu, KFRC juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja.

Baca juga: ESDM: Kurangi emisi batu bara jadi peta jalan menuju energi bersih

Ajang tersebut diikuti 22 tim tanggap darurat dari perusahaan tambang dan perusahaan jasa kontraktor pertambangan se-Kalimantan dan satu tim tamu. Peserta KFRC ke-2 adalah PT Putra Perkasa Abadi, Antareja Mahada Makmur, Asmin Bara Bronang, Borneo Indobara, Adaro Minerals Indonesia, Balangan Coal, Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) site IPR, Arutmin Indonesia, Sapta Indra Sejati Site MACO, Sapta Indra Sejati Site ADMO.

Kemudian Adaro Indonesia, Kaltim Prima Coal, Kideco Jaya Agung, Trubaindo Coal Mining, Hasnur Riung Sinergi, Bhumi Rantau Energi (Tapin), Suprabari Mapanindo Mineral, Telen Orbit Prima, Alam Jaya Bara Pratama, Riung Mitra Lestari dan PT Kalimantan Prima Persada. Ditambah satu tim tamu yakni PT Nusa Halmahera Mineral.

PT Putra Perkasa Abadi (PPA) berhasil meraih gelar Juara Umum setelah menyabet empat medali emas. Sementara itu, PT Antareja Mahada Makmur (AMM) berhasil meraih gelar Juara Umum 2 dengan raihan satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Posisi Juara Umum 3 diraih oleh PT Borneo Indobara dengan raihan satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023