Jakarta (ANTARA) - Lifter Indonesia Ricko Saputra meraih dua medali emas saat tampil di kelas 61kg Grup A ​​​​​​ Grand Prix IWF 2023 edisi pertama yang bergulir di Pabexpo Exhibition Complex, Havana, Kuba, Minggu.

Dia menjadi yang terbaik pada angkatan snatch dengan 134kg dan total angkatan 295kg. Sementara untuk angkatan clean and jerk, dia harus puas dengan perak setelah mengangkat beban 161kg.

"Kami bersyukur Ricko mampu tampil maksimal. Karena ini merupakan Grand Prix pertamanya, yang terpenting bagi kami adalah ia mampu mengibarkan Merah Putih," kata Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Lifter asal Papua itu tampil maksimal pada angkatan snatch dalam ajang yang menjadi bagian kualifikasi Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis tersebut. Dia melakukan percobaan pertama di angka 128kg. Hasil tersebut gagal diikuti pesaing terdekatnya Henadz Laptseu asal Belarusia yang tampil sebagai atlet netral.

Kemudian Ricko menambah beban menjadi 131kg pada angkatan snatch pada percobaan kedua dan mulus. Pada angkatan ketiga dia juga berhasil mengangkat beban 134kg sekaligus memastikan medali emas.

Sementara Laptseu harus puas dengan perak setelah mengangkat beban dengan 130kg. Lifter Malaysia Aznil Bin Bidin Muhammad meraih perunggu setelah dengan angkatan terbaiknya 129kg.

Baca juga: PABSI kirim 10 lifter ke Kuba ikuti ajang kualifikasi Olimpiade 2024

Usai rehat, persaingan kembali bergulir dengan angkatan clean and jerk. Ricko bersaing ketat dengan lifter asal Amerika Serikat (AS) Hampton Miller Morris dan wakil tuan rumah Arley Lazaro Calderon Licourt.

Pada percobaan pertama, Ricko yang lahir pada 21 Januari 2000 itu gagal mengangkat beban 161kg. Pun demikian dengan Morris. Kemudian mereka sama-sama bisa mengangkat beban tersebut pada percobaan kedua. Sedangkan Licourt gagal pada percobaan kedua dengan beban yang sama.

Pada percobaan terakhir, Ricko gagal mengangkat beban 167kg. Sedangkan Morris berhasil mengangkat 166kg sekaligus memastikan medali emas.

Dengan hasil ini, angkatan kedua Ricko yakni 161kg menjadi yang terbaik dan menghasilkan perak. Licourt yang pada angkatan ketiga berhasil menyamai torehan Ricko mendapat perunggu.

Berdasarkan hasil dua angkatan tersebut, Ricko juga mendapatkan emas pada total angkartan dengan 295kg. Morris pulang dengan perak dengan mengumpulkan 290kg. Lalu Licourt mengantongi perunggu setelah membukukan 286kg.

Sebagai bagian dari ajang kualifikasi Olimpiade Paris, total angkatan Ricko di Kuba tidak lebih baik di Kejuaraan Asia 2023 di Jinju, Korea Selatan pada 5-13 Mei yang juga merupakan ajang kualifikasi menuju Paris. Kala itu, dia menorehkan total angkatan 298kg.

"Setelah ini, angkatannya akan kami poles lagi agar ia mampu meraih tiket Olimpiade," ujar Dirdja.

Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja mengatakan prestasi yang diraih oleh Ricko Saputra amat membanggakan.

"Sebagai pelapis seniornya Eko Yuli Irawan, step by step prestasi Ricko Saputra mengalami peningkatan. Semoga ia mampu meraih tiket Olimpiade 2024," ujar Hadi.

Secara keseluruhan, PB PABSI mengirim 10 lifter ke Grand Prix IWF di Kuba. Selain Ricko ada juga Rahmat Erwin Abdullah untuk turun di kelas 81kg, Rizki Juniansyah (73kg), Eko Yuli Irawan (61kg), Mohammad Yasin (67kg), dan Muhamad Zul Ilmi (89kg).

Kemudian empat lifter putri yang bersaing adalah Natasya Beteyob (59kg), Sarah (59kg), Restu Anggi (71kg), dan Nurul Akmal (+87kg).

Baca juga: Rizki bertekad lampaui Rahmat Erwin di kualifikasi Olimpiade 2024
Baca juga: Berburu total angkatan demi jaga tradisi di Olimpiade 2024 Paris

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023