sejarah konflik antara satwa liar dengan manusia yang relatif tinggi di Sumatera Barat.
Padang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau melakukan upaya konservasi satwa liar yang bekerja sama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto Satria dalam keterangan tertulis di Padang, Senin mengatakan upaya konservasi tersebut dilakukan dengan membuat dan menyerahkan Tempat Transit Sementara (TTS) di daerah Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Menurut dia program TTS ini karena sejarah konflik antara satwa liar dengan manusia yang relatif tinggi di Sumatera Barat.

Beberapa kasus yang pernah terjadi yaitu munculnya satwa liar di luar habitat, satwa menyerang ternak warga, buaya menyerang manusia.

Menurut dia dari sejarah itu, DPPU Minangkabau memberikan bantuan berupa satu unit bangunan Tempat Transit Sementara (TTS) yang terletak di Jalan Olo Bangau Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman

Ia mengatakan TTS dilengkapi tiga kandang perangkap dan satu paket lengkap peralatan safety seperti sarung mulut buaya, safety gloses serta stick untuk mendukung proses evakuasi satwa.

Ia menambahkan tahapan kegiatan ini selaras dengan pengarusutamaan Environment, Social & Government Goals (SDGs) pada tujuannya untuk melindungi merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.

“Hal ini merupakan upaya perusahaan dalam menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina berupaya mengembangkan kegiatan tanggungjawab sosial kemasyarakatan utamanya di sekitar wilayah operasional perusahaan,” kata dia.

Operation Head (OH) DPPU Minangkabau, I Komang Budhiarta mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan satwa langka dan dilindungi.

“Selain untuk mengurangi konflik dengan manusia, TTS ini juga untuk melindungi satwa liar dari kepunahan,” kata dia.

Ia menjelaskan bahwa pembuatan TTS ini adalah sebagai bentuk kontribusi DPPU Minangkabau dalam konservasi satwa liar di sekitar wilayah operasional perusahaan.

“Kami berharap dengan adanya TTS ini satwa liar dapat lestari dan konflik dengan masyarakat dapat berkurang, sehingga keseimbangan ekosistem di habitat mereka tetap terjaga,” kata dia.

Bantuan diserahkan kepada Polisi Hutan (Polhut) BKSDA Sumatera Barat pada 30 Mei 2023. TTS dapat digunakan satwa liar berupa buaya muara, owa, serta burung kuau yang merupakan ikon fauna Sumatera Barat.

“Puji syukur atas kontribusi Pertamina DPPU Minangkabau. TTS ini sangat membantu kami dalam mengevakuasi satwa liar yang berkonflik dengan masyarakat,” kata Polhut Bandara dan TTS BKSDA Provinsi Sumatera Barat Hendra,
Baca juga: BKSDA Sumbar latih warga tangani satwa di lokasi munculnya harimau
Baca juga: BKSDA Sumbar bentuk PAGARI di Agam jaga satwa liar
Baca juga: BKSDA Sumbar telusuri keberadaan gajah Sumatera di Sijunjung

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023