Yang menjadi poin penilaian bukan hanya aspek bisnis, namun juga apa yang bisa diberikan kepada masyarakat
Banyuwangi, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendukung pemuda setempat, yang berbakat dan memiliki potensi di sektor pertanian, salah satunya lewat program Jagoan Tani.

Program Jagoan Tani merupakan kompetisi tahunan, yang digelar Pemkab Banyuwangi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis bagi anak muda.

Juara Jagoan Tani Banyuwangi 2022 Syva Dila Kharisma (22) juga terpilih sebagai Young Ambassador Agriculture 2023 dari Kementerian Pertanian.

"Kami apresiasi prestasi dan dedikasi Risma dalam mengharumkan nama Banyuwangi di bidang pertanian. Risma adalah bukti bahwa Jagoan Tani bukan kompetisi semata, karena program ini memang kami sediakan untuk inkubasi anak muda yang menggeluti sektor pertanian," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

Bupati Ipuk berharap prestasi Risma, panggilan Syva Dila Kharisma, memotivasi anak muda Banyuwangi untuk ikut terjun ke sektor pertanian.

"Risma berhasil mengubah mindset bahwa pertanian juga untuk anak muda. Saya berharap apa yang dirasakan Risma juga dialami oleh anak muda Banyuwangi lainnya," katanya.

Sementara itu, Risma mengaku setelah terpilih dalam pemilihan dan pelatihan pengusaha muda sektor pertanian dari Kementerian Pertanian, dirinya kebanjiran pesanan durian songgon.

"Alhamdulillah, setelah terpilih banyak produk durian lokal songgon diminati para wisatawan hingga mancanegara. Kami juga dapat kontrak dari outlet luar kota seperti Jakarta dan lainnya," katanya.

Risma menyampaikan bahwa salah satu penilaian penting terpilih sebagai Young Ambassador Agriculture 2023 bukan hanya scale up bisnis Durian Garden Songgon yang dikelolanya, namun juga keterlibatan masyarakat sekitar dalam pengembangan bisnisnya tersebut.

Dia juga turut menjual buah-buah hasil panen petani melalui pasar secara daring dan jika ditotal ada sekitar seribu pohon durian yang kini diurus oleh Risma dan mitranya di Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

"Yang menjadi poin penilaian bukan hanya aspek bisnis, namun juga apa yang bisa diberikan kepada masyarakat," katanya.

Risma menjadi satu dari 50 Young Ambassador Agriculture yang dipilih oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Awalnya, kompetisi antarpelaku usaha pertanian itu diikuti oleh 1.051 peserta. Setelah penjaringan beberapa tahap, 50 anak muda dipilih untuk mewakili tiap daerah di Indonesia.

Tahun ini, program Jagoan Tani Banyuwangi kembali digelar, dengan hadiah Rp127,5 juta yang disediakan bagi para kandidat terpilih sebagai stimulus modal usaha.

Pendaftaran sudah dibuka sejak 22 Mei dan akan ditutup 20 Juni 2023. Calon peserta dapat mendaftar dan mengisi proposal maupun profil usahanya secara daring di http://bit.ly/formjagoantani2023.

Baca juga: Organisasi petani Malaysia belajar budi daya padi ke Banyuwangi
Baca juga: Kelompok tani Banyuwangi peroleh sertifikat produsen kopi organik
Baca juga: Banyuwangi terima bantuan 162 mesin pertanian

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023