Bandung (ANTARA News) - Universitas Padjadjaran (Unpad) memasang tarif masuk bagi mahasiswa baru yang diterima melalui jalur non-SPMB atau jalur Seleksi Masuk Unpad (SMUP) antara Rp7,5 juta sampai Rp150 juta, dan biaya tertinggi dipegang Fakultas Kedokteran (FK) Rp150 juta. Hadi Suprapto Arifin, Koordinator Humas Unpad, di Bandung, Rabu, mengatakan, tingginya biaya masuk Unpad melalui jalur SMUP antara Rp7,5 juta sampai Rp150 juta itu merupakan dana pengembangan atau dana awal masuk kuliah, sedangkan biaya per semesternya sama dengan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SPMB. "Biaya kuliah di Unpad saat ini Rp600 ribu/semester yang ditambah dengan uang praktikum antara Rp100 ribu sampai Rp900 ribu/semester. Besaran uang praktikum itu tergantung dari fakultasnya," katanya seraya menyebutkan daya tampung mahasiswa baru melalui jalur SMUP sebanyak 1.500 kursi. Ia mengatakan, besaran dana pengembangan masuk Unpad tersebut, tergantung dari fakultasnya, seperti FK terhitung paling mahal dibandingkan dengan fakultas lainnya sebesar Rp150 juta. Sedangkan untuk Fakultas Hukum (FH) Rp25 juta, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Rp17,5 juta, Fakultas Ekonomi (FE) Rp30 juta, Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) antara Rp10 juta sampai Rp25 juta, Fakultas Psikologi Rp25 juta, dan Fakultas Peternakan (Fapet) Rp10 juta. Selanjutnya, Fakultas Pertanian (Faperta) Rp12,5 juta, Fakultas Sastra (Fasa) antara Rp7,5 juta sampai Rp10 juta, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Rp40 juta, Fakultas Perikanan dan Kelautan Rp7,5 juta, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Rp15 juta, Fakultas Keperawatan Rp20 juta dan Fakultas MIPA antara Rp15 juta sampai Rp25 juta. "14 Fakultas di Unpad menerima mahasiswa baru yang mengikuti ujian melalui SMUP," katanya. Ia mengatakan, besarnya biaya masuk ke Unpad melalui jalur SMUP itu, terkait dengan tidak adanya pemberian subsidi secara langsung kepada mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SMUP. Hal ini berbeda dengan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SPMB, setiap mahasiswa mendapatkan subsidi sebesar Rp5,5 juta/tahun, katanya. "Dana pengembangan mahasiswa SMUP itu, akan digunakan juga untuk subsidi silang, seperti, untuk pembangunan fasilitas akademik berupa laboratorium," ujarnya. Jadi, menurut dia, penerimaan mahasiswa baru Unpad melalui SMUP bukan hanya mengandalkan kemampuan akademik saja namun juga memerlukan kemampuan ekonomi yang baik. "Bagi calon mahasiswa Unpad yang akan mengikuti ujian masuk melalui jalur SMUP, selain memiliki kemampuan akademik namun juga harus memiliki kemampuan ekonomi yang baik," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006