Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL) Junas Mirardiarsyah mengatakan kompetisi basket IBL 2023 berlangsung sengit karena hingga saat ini sudah ada 13 gim yang harus diselesaikan dengan babak tambahan waktu atau overtime.

Junas dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi IBL di Jakarta, Selasa, mengatakan laga-laga IBL tahun ini lebih kompetitif dibandingkan tahun lalu jika dilihat dari gim yang harus diselesaikan dengan babak tambahan waktu.

Pada musim lalu, hanya ada lima laga yang harus diselesaikan lewat babak overtime. Sementara pada IBL musim 2023, ada 13 gim yang melangsungkan babak overtime hingga seri ketujuh penyelenggaraan kompetisi.

"Jumlah ini bisa bertambah sebab masih ada seri delapan yang akan berlangsung di Jakarta akhir pekan," kata Junas.

Selain persaingan tim-tim IBL yang ketat, Junas juga menjabarkan tingginya animo masyarakat pada pertandingan IBL di seri keenam di Bandung Jawa Barat.

Baca juga: Prawira sapu bersih Pelita Jaya lewat drama tambahan waktu

Pada laga yang digelar selama sepekan di C-Tra Arena Bandung itu, tercatat sebanyak 2.945 penonton hadir memadati stadion basket di hari terakhir penyelenggaraan.

"Sekitar 3.000 penonton memenuhi stadion, ditambah puluhan ribu lagi yang menonton lewat tayangan. Bandung memang salah satu kota basket Indonesia," kata Junas yang menyebut antusiasme penonton melalui layanan siaran daring Vidio.com tercatat mencapai rekor hingga 29.000 viewer.

Seri reguler terakhir IBL akan digelar di Britama Arena Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta mulai Sabtu (17/6). Junas mengatakan seri terakhir IBL di Jakarta akan berlangsung seru karena menentukan tim yang berhak melaju ke babak playoff.

"Peringkat playoff IBL akan ditentukan sepenuhnya pada seri Jakarta, setiap tim akan berjuang untuk memperoleh home advantage lebih banyak. Beberapa tempat playoff pun masih diperebutkan," kata Junas.

Baca juga: Satria Muda lewati perlawanan sengit West Bandits
Baca juga: RANS kembali raih kemenangan pada laga melawan Bumi Borneo

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023