merupakan tetangga dekatnya
Jakarta (ANTARA) - Seorang pria paruh baya berinisial SH (65) diduga melakukan pencabulan terhadap siswi Sekolah Dasar (SD) berinisial NH (9) di komplek di kawasan Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Ibu kandung korban, FS (32) ketika ditemui di kediamannya di kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, Rabu, mengatakan, peristiwa dugaan pencabulan terhadap anaknya itu dilakukan sebanyak lima kali oleh pelaku SH.

"Kalau dari pengakuan NH, lokasi pertama pencabulan itu di gudang rumah SH, kedua di rumah SH, ketiga di gudang lagi, ke empat di gudang lagi, dan terakhir di rumah," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, FS tidak mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan karena tidak pernah menceritakan kepadanya.

"Awalnya itu kejadian waktu NH kelas satu SD pada 2022," ungkapnya.

Lalu, sekitar  Maret 2023, FS baru mengetahui pengakuan dari puterinya, kalau SH pernah mencabuli pada Desember 2022.

Pengakuan itu pun diungkapkan FS tidak langsung diceritakan oleh NH kepadanya, namun melewati obrolan dari pihak keluarganya terlebih dahulu.

"Terakhir diceritakan itu sama keponakan inisial DH pada Maret 2023, kemudian DH cerita lagi ke keponakan saya HP, cerita lagi ke kakak saya, baru ke saya," kata FS.

Menurut pengakuan NH ke FS, modus SH untuk mengajak NH dengan memberikan uang Rp2.000 - Rp 5.000.

Dia pun mengaku sangat terkejut anaknya menjadi korban yang diduga dilakukan oleh SH yang merupakan tetangga dekatnya.

"Saya tidak menyangka, padahal sudah seperti keluarga sendiri," jelas FS.

FS pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolres Metro Jakarta Timur pada Jumat (7/3).

Berdasarkan surat laporan yang diperlihatkan FS, tercatat laporan tersebut dengan nomor Polisi LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.

"Pas sudah laporan ke Polres Metro langsung didampingi oleh Polres untuk visum, paginya ke dokter psikolog unit PPA, saya pun sudah panggil tiga kali cuman belum ada tindak lanjut," kata FS.

Dia berharap polisi dapat bergerak cepat menangani kasus anak pertamanya tersebut dan menangkap terduga pelakunya.

"Saya harap pelakunya dapat dihukum dengan seberat-beratnya," ucapnya.
Baca juga: PKK ajak perempuan terapkan hidup sehat untuk hindari kanker serviks
Baca juga: Pemkot ajak ratusan perempuan ikut pelatihan tata rias pada 2023
Baca juga: Polisi dalami motif penculikan bocah perempuan di Jakpus

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023