Tokyo (ANTARA) - CEO Varion Japan Satoshi Tahara, salah satu importir kopi di Jepang, menilai kopi Mandailing dari Sumatera Utara, Indonesia, adalah produk kopi yang paling banyak disukai di Jepang.

“Biji kopi yang terkenal itu Mandailing, tapi kebanyakan dari mereka tidak tahu bahwa Kopi Mandailing itu dari Indonesia,” kata Satoshi saat ditemui di Tokyo, Rabu.

Dia menuturkan kopi Mandailing disukai orang Jepang karena memiliki rasa yang khas, yakni rasa manis yang tetap bertahan meski sudah melalui proses pemanggangan (roasting).

“Jadi, budaya orang Jepang itu suka minum kopi yang dark roast, seperti gosong. Kopi Mandailing itu gosong pun rasanya tidak hilang, karena itu terkenal di Jepang,” ujar Satoshi.
Baca juga: Barista Jepang sebut kopi Indonesia memiliki rasa yang jujur

Namun, menurut dia, specialty coffee Indonesia juga tidak kalah berkualitas, tetapi pasarnya lebih relatif kecil di Jepang.

“Indonesia itu lebih maju di specialty coffee, bahkan lebih maju dibanding di Jepang. Jepang itu pasarnya (specialty coffee) masih kecil. Hanya saja, orang-orang Jepang belum banyak yang tahu Indonesia juga punya kopi,” kata Satoshi.

Dia mengutarakan harapannya agar semakin banyak masyarakat Jepang bisa mencoba kopi Indonesia agar tahu bahwa kopi Indonesia memiliki cita rasa yang enak dan khas.

“Kita akan coba didistribusikan melalui berbagai rasa kopi seperti dalam acara-acara pameran budaya. Kita coba untuk menyebarkan kopi Indonesia,” kata Satoshi.

Varion Coffee juga menggaet dua barista terkenal di Jepang melalui proyek “Varion Fan Coffee Tap” untuk menyebarkan kopi berkualitas Indonesia di Negeri Sakura itu.

Tim tersebut menyatukan para profesional di bidang produksi, distribusi, pemanggangan dan ekstraksi.
Baca juga: Dubes apresiasi pengusaha Jawa Timur tingkatkan ekspor kopi ke Mesir

Dengan proyek tersebut, Satoshi berharap bisa berkontribusi dalam memproduksi pertukaran ekonomi dan budaya antara Indonesia dan Jepang melalui pengalaman minum kopi dari Indonesia.

Dua barista Jepang yang terlibat, di antaranya Kohdai Motoyama dan Yudai Suzuki.

Kohdai Motoyama merupakan barista muda yang baru berusia 18 tahun dari Yokohama. Ia memulai kariernya di dunia kopi sejak SMA dan saat ini menempuh studi di Sekolah Pascasarjana Ilmu Pangan dan Pertanian Internasional di Tokyo University of Agriculture.

Kohdai juga sudah menciptakan merek Fan Coffee Roastery dan membentuk komunitas pecinta kopi Nodai Coffeenoki.
Baca juga: AS promosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia

Sementara itu, Yudai Suzuki merupakan pemilik kedai “Coffee Tap, Hojicha dan Baked Goods” dan peraih juara kedua Torch Brewers Cup, salah satu kompetisi barista bergengsi di Jepang.

Varion Coffee yang berinduk pada PT Varion Sukses makmur di Pangalengan, Jawa Barat, telah memiliki jaringan lebih dari 15.000 petani kopi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi Indonesia ke Jepang sepanjang 2021 mencapai 27.290 ton atau naik dari ekspor pada 2020 sebanyak 23.471 ton.

Nilai ekspor tersebut, yakni 65,4 juta dolar AS (Rp975 miliar) atau meningkat dari 55,9 juta dolar AS (Rp833,1 miliar).

Baca juga: RI gunakan kopi sebagai alat diplomasi budaya dengan Qatar
Baca juga: Asia hingga Eropa meminati kopi lokal Kalsel

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023