menurut saya lima tahun ke depan Indonesia akan masuk untuk kekuatan ekonomi baru, asal kita betul konsisten
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi baru dalam lima tahun mendatang menyusul negara China dan India.

"Kekuatan ekonomi baru ada di China, India dan menurut saya lima tahun ke depan Indonesia akan masuk untuk kekuatan ekonomi baru, asal kita betul konsisten," ujar Luhut dalam paparan di acara Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Internal (Rakornas Wasin) BPKP di Jakarta, Rabu.

Menurut Luhut, untuk bisa mewujudkan hal tersebut peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan di seluruh kementerian/lembaga/daerah (K/L/D).

"Sehingga kita semua berjalan dalam koridor aturan main yang baik, sehingga juga akan mengurangi kemungkinan korupsi di sana- sini," ujar Luhut.

Ia optimistis Indonesia bisa menyusul China dan India berkaca dari nasib industrial policy yang juga mulai berkembang, terlihat dari proteksionisme yang dilakukan negara-negara berkembang saat ini, yang dulunya sempat dilakukan oleh negara-negara maju.

Selain itu, lanjutnya, juga banyak perusahaan yang semakin bersiap untuk memitigasi concentration risk dan dampak dari potensi area konflik.

Baca juga: Menko Luhut: Ekosistem EV tidak selesai hanya satu periode presiden

Baca juga: Luhut: Keputusan soal impor KRL bekas tunggu hasil rapat


Luhut menjelaskan China dan India bisa menjadi kekuatan ekonomi baru, karena kedua negara tersebut meningkatkan anggaran pertahanan, serta memanfaatkan ukuran ekonomi mereka yang semakin membesar untuk mengarahkan kebijakan luar negeri, sesuai dengan kepentingan domestik.

Dengan demikian, menurutnya, Indonesia bisa mengambil manfaat dari pergeseran rantai pasok global, salah satunya, yang dipicu oleh tantangan geopolitik yang kian rumit.

Ia mencontohkan, Taiwan memiliki peran kunci dalam rantai pasok chip global, namun dengan tensi yang meningkat, AS menunjukkan keinginan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor chip dan meningkatkan produksi domestik.

Kemudian, eskalasi konflik China dan Taiwan juga meningkatkan potensi perang terbuka antara Taiwan dan AS melawan China.

Melihat kondisi-kondisi tersebut dan letak geografis Indonesia yang cukup strategis, Luhut menilai Indonesia dapat memainkan perannya dengan baik.

"Nah Indonesia berada pada posisi yang sangat strategis, saya ulangi sangat strategis dan kita bisa memainkan peran dengan baik,” kata Luhut.

Baca juga: Luhut mengaku terpaksa pakai "bule" awasi kualitas proyek IKN

Baca juga: Luhut ajak DPR ikut uji coba KCJB pertengahan Juni inI


Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023