Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Denmark Lars Løkke Rasmussen di Kopenhagen pada Rabu, dalam rangka membahas antara lain penguatan hubungan perdagangan kedua negara.

Menurut Retno, penguatan perdagangan hanya dapat dilakukan jika kedua pihak bisa menghilangkan hambatan perdagangan.

“Dalam kaitan inilah saya kembali menyampaikan concern terkait kebijakan diskriminatif Uni Eropa, termasuk regulasi deforestasi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Uni Eropa,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring melalui akun YouTube Kemlu RI.

Selain menghilangkan hambatan perdagangan, kedua menlu meyakini jika perundingan Indonesia-EU CEPA dapat diselesaikan, maka hubungan perdagangan akan semakin kuat.

Untuk itu, kedua menlu membahas upaya untuk mempercepat penyelesaian perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif tersebut setelah perundingan putaran ke-14 akhir bulan lalu.

Denmark adalah mitra dagang Indonesia terbesar di wilayah Nordik pada 2022. Tahun lalu, Kemlu RI mencatat bahwa perdagangan kedua negara naik hingga 132 persen dan mencapai hampir 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,9 triliun).

Lebih lanjut, Retno dan Rasmussen membahas beberapa sektor potensial yang dapat diperkuat kerja samanya, yaitu investasi di bidang energi dan kesehatan. Di sektor energi, terdapat potensi untuk pengembangan smart grid, energi surya, bayu, dan hidro.

“Saya juga dorong realisasi komitmen dukungan Denmark terhadap implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia,” tutur Retno.
Baca juga: Denmark: Indonesia prioritaskan energi transisi di G20 Belitung

Di sektor kesehatan, Indonesia mengharapkan kerja sama untuk penguatan kemandirian kesehatan, termasuk melalui kerja sama antara Bio Farma dan Nova Nordisk untuk mengatasi penyakit diabetes.

Selain isu-isu bilateral, kedua menlu juga mendiskusikan isu kawasan dan global, terutama prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN, isu Afghanistan, serta kerja sama Utara-Selatan.

“Saya juga menggunakan kesempatan pertemuan tadi untuk meminta dukungan Denmark terhadap pencalonan Indonesia di Dewan Keamanan PBB untuk 2029-2030,” ujar Retno.

Pada akhir pertemuan, Menlu RI dan Menlu Denmark menyaksikan penandatanganan Implementing Arrangement untuk MoU on Infrastructure Project Financing dengan nilai 1 miliar Euro (sekitar Rp16 triliun).

Penandatanganan dokumen tersebut penting penguatan kemitraan kedua negara dalam kerja sama proyek infrastruktur strategis di Indonesia.

Kunjungan Retno ke Denmark adalah kunjungan pertama oleh Menlu RI setelah 17 tahun. Kunjungan terakhir Menlu RI dilakukan pada 2006.

Kunjungan itu juga sekaligus merupakan kunjungan balasan kepada Menlu Denmark yang telah berkunjung ke Jakarta pada November 2021.

Baca juga: Indonesia bahas peluang "blended finance" dengan Denmark di forum G20

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023