Surabaya (ANTARA) -
Puluhan pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) turut ambil bagian dalam pameran makanan dan minuman berskala internasional atau Pameran Indonesia International Food Exhibition (IIFEX) 2023 di Grand City Mal Surabaya, Kamis.
 
CEO Kristamedia Pratama, Daud D Salim selaku penyelenggara kegiatan di Surabaya, Kamis mengatakan selain puluhan pelaku UMKM juga ada 250 perusahaan industri makanan dan minuman yang memamerkan produk terbaru mereka.
 
"Pameran ini diikuti dari Indonesia dan tujuh negara lain seperti Malaysia, Korea, China, Jepang, Singapura, Italia dan Taiwan," katanya.
 
Ia mengatakan, dalam pameran yang dibuka pada hari ini para pengunjung sangat antusias karena disuguhkan berbagai teknologi bakery dan confectionery, layanan serta teknologi untuk hotel, katering, restoran, kafe, kemudian bahan pangan, makanan herbal dan kesehatan.
 
"Diikuti 7 negara ya. Nah, melalui pameran ini, para peserta dapat meningkatkan bisnis mereka hingga go internasional," katanya.
 
Menurut Daud, dalam pemeran ini terdapat inovasi bahan baku makanan dan minuman, mesin cetak hingga pengemasan yang mutakhir.
 
"Dapatkan juga berbagai inspirasi untuk mengembangkan bisnis lisensi dan waralaba," katanya.
 
Daud mengatakan EastFood Indonesia sangat tepat dihadiri para pelaku bisnis di industri makanan dan minuman karena teknologi dan sains di bidang itu sangat cepat berkembang.
 
"Indonesia memiliki pasar besar. Kami optimistis karena tercatat peningkatan 35 persen peserta dibandingkan 2022," ujarnya.
 
Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim, Eddy Widjanarko mengatakan bahwa Jawa Timur sebagai pusat lumbung nasional, surplus di sektor, ketahanan pangan, dan barometer pangan nasional.
 
Data yang dimilikinya untuk produksi padi pada 2022 sebesar 9,6 juta ton, produksi beras 5,5 juta ton.
 
"Pusat pertumbuhan dan lumbung Jawa Timur ada di Kabupaten Lamongan, Ngawi dan Bojonegoro," katanya.
 
Ketahanan pangan sektor perikanan dan budidaya juga mengalami pertumbuhan dengan total volume 3,5 juta ton dengan nilai sekitar Rp26,5 miliar.
 
"Jawa timur sebagai basis komoditas yang meliputi sektor perkebunan, hortikultura, perikanan, kehutanan, peternakan, dan tanaman pangan yang menjadi barometer pertumbuhan serta pendapatan hasil secara nasional," katanya.
 
Sedangkan Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanty Widjaya mengaku optimistis dengan pameran IIFEX dan ILE 2023 di Surabaya ini.
 
"Semoga para wirausaha makanan dan minuman, UMKM, lisensi, serta waralaba merek lokal dapat bangkit dari keterpurukan melalui pameran ini," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah dukung peningkatan ekonomi lewat IIFEX 2023
Baca juga: Indonesia promosikan bumbu dan rempah di Hong Kong Food Expo
Baca juga: ATF 2023 hadirkan pameran pariwisata, UMKM, dan festival kuliner

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023