Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada empat kali gempa (di Cirebon dan sekitarnya) yang dapat ditentukan parameter gempanya
Cirebon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada Kamis (15/6) terjadi empat kali gempa bumi dangkal di Cirebon, Jawa Barat, dari pagi hingga sore hari.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada empat kali gempa (di Cirebon dan sekitarnya) yang dapat ditentukan parameter gempanya," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dihubungi melalui telepon seluler di Cirebon, Jawa Barat, Kamis.

Menurutnya, gempa bumi yang terjadi di Cirebon merupakan klasifikasi gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas Sesar Cirebon.

Ia menjelaskan untuk gempa pertama terjadi pada pukul 06.20.20 WIB magnitudo 2,9 lokasi 6.78 LS - 108.62 BT atau 11 kilometer tenggara Kota Cirebon dengan kedalaman 5 kilometer.

Kemudian untuk gempa susulan, lanjut Daryono, terjadi pada pukul 7.25.19 WIB di lokasi sama magnitudo 3,2 kedalaman 7 kilometer, untuk yang ketiga terjadi pada pukul 07.37.29 WIB kedalaman 7 kilometer.

Baca juga: BPBD Cirebon pastikan tidak ada kerusakan akibat gempa

"Gempa susulan selanjutnya terjadi pada pukul 16.05.57 magnitudo 2.9 lokasi 6.80 LS - 108.62 BT 12 kilometer tenggara Kota Cirebon dengan kedalaman 10 kilometer," tuturnya.

Ia menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas Sesar Cirebon.

Menurutnya, terkait adanya laporan warga yang mengatakan bahwa gempa ini menimbulkan suara dentuman sangat mungkin terjadi karena pusat gempanya yang dangkal.

Adanya proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal memang dapat memicu munculnya suara dentuman. Beberapa kasus gempa dangkal yang terjadi di berbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman.

"Cirebon memang termasuk daerah rawan gempa, BMKG mencatat setidaknya Cirebon sudah mengalami gempa merusak sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1847, 1853, 1971, dan 2020," katanya.

Baca juga: BMKG catat gempa dangkal guncang sejumlah di wilayah Indonesia


 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023