Keputusan Roy Suryo sudah tepat merangkul dua elemen selama ini bertikai agar mau menggelar kongres PSSI untuk membentuk suatu kepengurusan baru yang kredibel,"
Palembang (ANTARA News) - Mantan pemain Tim Nasional era tahun 70-an Marsely Tambayong mendukung keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo untuk menggelar kongres di Jakarta, pada 17 Maret 2013.

"Keputusan Roy Suryo sudah tepat merangkul dua elemen selama ini bertikai agar mau menggelar kongres PSSI untuk membentuk suatu kepengurusan baru yang kredibel," kata Marsely di Palembang, Selasa, menanggapi hasil keputusan bersama Ketua PSSI Djohar Arifin dan Ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia La Nyalla Mattalitti, Senin (18/2).

Ia menilai, negara memang sepatutnya turun tangan menyelesaikan kemelut pada organisasi sepak bola Tanah Air itu agar PSSI yang nantinya terbentuk merupakan pilihan anggota.

Pada awalnya, akar permasalahan PSSI dilatari motif politik serta ketidakpuasan akan kinerja ketua sebelumnya Nurdin Halid yang tak mampu membuat timnas berprestasi.

Karena dukungan sosial, akhirnya Nurdin Halid mundur dan digantikan Djohar Arifin yang tak lain merupakan perpanjangan kekuasan Arifin Panigoro (pelaku sepak bola ).

"Sebenarnya bisa menggeser Nurdin Halid merupakan suatu sukses besar, namun pada sisi lain justru PSSI Djohar keenakan, jadi tidak memikirkan prestasi tim nasional seperti yang diharapkan masyarakat," kata Marsely yang juga Kepala PT Jamsostek Kanwil II ini.

Pada awalnya sangat baik yakni membentuk Liga Primer Indonesia (LPI) dengan harapan Liga Super Indonesia (LSI) bentukan era Nurdin Halid meleburkan diri.

Namun, tim-tim yang berada di LSI memiliki hitungan secara ekonomi karena akan mengalami kerugian jika bergabung dengan LPI.

"Jumlah tim sangat banyak, artinya akan boros. Sementara, tim-tim yang sudah mapan (seperti Sriwijaya FC, Persipura, dan lainnya) lebih memikirkan masalah ekonomi, karena sudah menjadi industri, artinya bukan Timnas lagi dipikirkan," kata pemain dengan posisi stopper (pemain belakang) ini.

Pada keadaan lain gesekan dalam PSSI tidak bisa dihindari karena ketidakpuasan berbagai pihak. Organisasi yang diharapkan fokus membenahi Timnas malah sibuk berkutat pada permasalahan organisasi.

"Kualitas Tim Nasional jauh menurun, jika mau dibandingkan jelas LSI lebih baik untuk ukuran liga, karena saat mayoritas tim nasional diperkuat pemain dari liga itu mampu menembus final Piala AFF," kata pemain Timnas era 1975-1983 ini.

Menurut dia, kondisi saat ini telah menunjukan titik terang karena pihak yang bertikai sudah memiliki itikat baik dengan bersatu dalam melakukan pembenahan.

"Sifat dalam olahraga sepak bola itu yakni sportif, lugas, dan jujur. Namun, pada kenyataannya terkadang hal ini justru tidak dimiliki pengurus. Seharusnya jangan mengulang kesalahan yang sama," ujarnya.

(I016/M033)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013