Surabaya (ANTARA) - Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan mobil ramah lingkungan terbaru bernama Sapuangin XI Evo 3 untuk berlaga di ajang Asia Shell Eco-marathon 2023.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati saat peluncuran di kampus setempat, Jumat, mengapresiasi kerja keras tim yang telah berdiri sejak 2009 tersebut.

Bambang menaruh harapan pada tim Sapuangin untuk bisa kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional tersebut.

"Semoga apa yang diperjuangkan bisa memberikan hasil yang terbaik dan melanjutkan apa yang telah dicapai sebelumnya yaitu menjadi yang terbaik di Asia," ujarnya.

Baca juga: ITS luncurkan mobil listrik serbaguna bernama MEvITS

Baca juga: Anargya ITS boyong empat penghargaan "Formula Bharat Pi-EV 2022"


Pada ajang tahunan yang akan dihelat pada 4 - 9 Juli 2023 di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, tim Sapuangin mengikuti dua cabang kompetisi yaitu Off Track dan On Track.

Untuk kompetisi Off Track di antaranya adalah autonomous programming competition, simulate to innovate, technical innovation dan carbon footprint reduction. Sedangkan untuk On Track dilakukan di lokasi perlombaan langsung.

General Manager Tim Sapuangin ITS Bayu Irfansyah Putra menjelaskan bahwa timnya telah mempersiapkan urban car itu selama hampir setahun sejak Oktober 2022 lalu. Timnya mengevaluasi dari hasil Shell Eco-Marathon tahun lalu dan fokus dalam memperbaiki internal mobil.

"Kami banyak improvisasi dari engine, drivetrain, dan vehicle dynamics," ujar Bayu.

Lebih lanjut, Bayu memaparkan mobil generasi ke-11 dari Tim Sapuangin itu memiliki keunggulan dari versi sebelumnya.

Urban car yang dikembangkan tersebut saat ini rata-rata mampu mengonsumsi bahan bakar maksimal 450 kilometer per liter dan menerapkan hasil pengolahan data seperti RPM mobil, kecepatan biaya efisien, bahan bakar yang diperlukan.

Targetnya, ke depan bisa mencapai efisiensi bahan bakar maksimal 550 kilometer per liter atau lebih.

"Tidak hanya membenahi mesin, kami juga mengolah data supaya mobil efisien," ujarnya.

Mobil dengan panjang 2,6 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 1,1 meter ini dirancang eco-friendly atau ramah lingkungan dan hemat energi.

"Salah satu cabang lomba, carbon footprint reduction, mendorong tim kami untuk menjalankan proses hingga hasil produk yang ramah lingkungan," kata mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.

Bayu berharap mobil Sapuangin versi terbaru yang dikemudikan oleh Nurul Ilmi Rojabia Hermuttaqien dari Departemen Teknik Elektro ini mampu membawa pulang piala juara di Shell-Eco-Marathon 2023.

Dua pekan menjelang kompetisi, Tim Sapuangin melakukan banyak testing dan running untuk mengevaluasi terus kekurangan yang ada di mobil.

"Supaya saat lomba nanti mobil memiliki performa yang terbaik dan maksimal,” tutur Bayu.*

Baca juga: Mahasiswa ITS Surabaya rancang mobil listrik urban

Baca juga: Menjaring pembeli mobil listrik melalui pengembangan masif SPKLU


Pewarta: Willi Irawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023