Badung, Bali (ANTARA) -
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mengkampanyekan semangat antinarkoba melalui kejuaraan tenis meja internasional bertajuk "Smash On Drugs (SOD) International Table Tennis Championship 2023", di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Badung, Bali, Sabtu.
 
Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose saat membuka kegiatan tersebut mengatakan ada banyak cara untuk melakukan berbagai kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat umum dalam pencegahan, peredaran, dan penggunaan narkotika selain penegakan hukum, salah satunya melalui perlombaan bidang olahraga.
 
"Kegiatan-kegiatan 'soft power approach' ini kita lakukan untuk menggemakan peran dan fungsi masing-masing stakeholder, khususnya dalam bidang olahraga untuk tetap mengkampanyekan bagaimana kita bersama-sama dalam penanggulangan narkotika," kata Golose.
 
Golose mengatakan kampanye antinarkoba yang disampaikan secara kultural melalui permainan tenis dilakukan dalam rangka melawan dan menyosialisasikan bahaya narkotika menyambut Hari Antinarkotika Internasional yang jatuh pada 26 Juni 2023.
 
Rangkaian peringatan Hari Antinarkotika Nasional 2023 dengan puncak pementasan budaya di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali. Adapun tema yang diambil dalam ajang "Smas on Drugs International Table Tennis Championship 2023", yakni 'Melalui Olahraga Tenis Meja Kita Gelorakan Perang Melawan Narkoba demi Indonesia Bersinar'.

Baca juga: Kepala BNN: narkotika flakka belum terdeteksi beredar di Indonesia
Baca juga: BNN RI tutup Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2023
 
Golose berharap pendekatan "soft approach" seperti penyelenggara berbagai kegiatan perlombaan paduan suara ataupun kegiatan olahraga dapat menjadi ajang yang tepat untuk menyosialisasikan agenda antinarkoba kepada anak muda.
 
"Kita bersama-sama mendeklarasikan perang melawan narkotika di mana tentunya strategi yang saya terapkan di Indonesia bukan hanya dengan 'hard power', tetapi kita awali dengan 'soft power approach' yang meliputi pencegahan, pemberdayaan, dan rehabilitasi," kata Golose.
 
Mantan Kapolda Bali itu mengatakan pendekatan "soft approach" sangat penting dan mendesak mengingat angka prevalensi penggunaan narkoba, khususnya kalangan anak muda Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Selain itu, meningkatnya narkoba jenis baru atau "new psychoactive substances" menjadi alasan BNN RI menggunakan ajang olahraga sebagai media penyampaian pesan kepada generasi muda akan bahaya menggunakan narkoba.
 
Selain sebagai olahraga rakyat yang murah, katanya, perlombaan tenis meja dipilih agar mengurangi pembelahan dalam masyarakat selama tahun politik menjelang pemilu 2024 atau penggunaan narkoba.
 
"Sebenarnya saya menggelar ini secara nasional kepada BNNP dan BNNK untuk menyelenggarakan antarkampung. Biar nantinya di tahun-tahun politik orang main tenis meja. Jangan ribut, konflik. Jangan ingin menggunakan narkotika. Jadi kita me-'reduce' konflik, me-'reduce' anak-anak generasi muda dari penggunaan narkotika. Lebih baik mereka bermain tenis meja," kata Golose.

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023