Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menuturkan bahwa faktor stamina berperan besar dalam kekalahan mereka pada babak semifinal Indonesia Open 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu malam.

Dalam laga melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Pram/Yere menjalani pertandingan rubber game yang melelahkan dengan skor akhir 21-12, 21-23, 13-21.

"Di gim ketiga sudah capek, apalagi dari babak 32 besar selalu main rubber terus, jadi capeknya sangat terasa," kata Yeremia dalam konferensi pers setelah pertandingan usai.

Pasangan berjuluk The Prayer itu bermain sangat meyakinkan pada gim pertama, serta berpeluang besar menang dua gim langsung. Namun dua kesalahan yang diperbuat Yeremua saat gim poin 20, membuat pasangan Aaron/Soh mengamankan keunggulan di gim kedua.

"Di set kedua akhir sudah capek sekali, jadi kalau mau menang harus straight (game), tapi kalau rubber ya sudah habis (tenaganya). Mungkin tadi karena terlalu nafsu jadi bolanya tersangkut di net," kata Yeremia.

Baca juga: Pram/Yere ulangi hasil minor kontra Aaron/Soh di Indonesia Open

Dalam pertandingan yang ramai oleh sorak sorai pendukung, Pram/Yere langsung tampil solid pada gim pertama. Teknik dan pola yang stabil memberikan mereka peluang untuk mendulang poin.

Pola permainan yang sabar dan fokus menjadi kelebihan Pram/Yere pada gim tersebut. Mereka tak buru-buru mematikan servis dan menanti Aaron/Soh hingga lengah untuk akhirnya menciptakan sejumlah poin.

Namun gim kedua lepas dari genggaman Pram/Yere karena terlalu terburu-buru mengeksekusi serangan pada poin kritis di akhir gim.

Permainan Pram/Yere pada gim ketiga mengalami titik jenuh. Mereka lebih banyak bertahan dan mulai berada dalam tekanan saat Aaron/Soh semakin rajin menyerang dari zona depan.

Kesiapan Pram/Yere yang rendah membuat mereka kesulitan meredam serangan lawan. Hingga interval, Pram/Yere bahkan hanya mencatatkan lima angka.

Dengan selisih poin yang terlalu jauh, pasangan Indonesia itu sulit mengejar ketertinggalan hingga gim ketiga usai.

"Tadi gim pertama sudah benar mainnya. Gim kedua juga sudah benar tapi kurang sabar dan banyak kesalahan. Di gim ketiga stamina sudah terkuras jadi selisihnya terlalu jauh," kata Pramudya.

Baca juga: Yuta/Arisa ingin balas Zheng/Huang di babak final Indonesia Open
Baca juga: Axelsen tak peduli siapa pun calon lawan pada final Indonesia Open
Baca juga: Marin buktikan diri usai pastikan tiket menuju final Indonesia Open

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023