Sao Paulo (ANTARA News) - Brasil hari Rabu setuju memulai pembicaraan dengan Rusia mengenai pembelian rudal darat-udara.

Kesepakatan itu dicapai pada pertemuan antara Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Wakil Presiden Brasil Michel Temer, dan negosiasi akan dimulai pada Maret, kata kementerian luar negeri.

Sebuah pernyataan kementerian itu mengatakan, kedua negara tersebut memiliki komitmen pada "pengembangan bersama produk pertahanan baru dan keikutsertaan perusahaan-perusahaan pertahanan strategis Brasil dalam proses produksi dengan alih teknologi penuh dan efektif".

Brasil ingin mengembangkan sebuah industri pertahanan dalam negeri dan pada tahun-tahun silam mengaitkan kontrak-kontrak pertahanan dengan alih teknologi penuh, sehingga negara itu bisa membuat senjata sendiri pada masa yang akan datang.

Kementerian pertahanan mengatakan, Brasil ingin membeli dari Rusia tiga baterai rudal darat-udara jarak sedang Pantsir-S1 dan dua baterai sistem rudal anti-pesawat yang bisa dibawa ke mana-mana.

Kesepakatan itu dicapai setelah kunjungan ke Moskow pada akhir Januari oleh Jendral Jose Carlos de Nardi, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata. Ia memimpin delegasi pejabat pemerintah dan perusahaan.

Presiden Brasil Dilma Rousseff juga membahas masalah itu selama kunjungannya ke ibu kota Rusia tersebut pada Desember.

Belum ada pernyataan mengenai nilai kontrak itu.

Medvedev dan Rousseff mengadakan pembicaraan mengenai masalah-masalah pertahanan, energi serta nuklir, dan juga pertemuan mendatang kelompok negara ekonomi maju G20 dan kelompok negara ekonomi berkembang pesat BRICS.

Para pemimpin BRICS -- Brasil, China, India, Rusia dan Afrika Selatan -- akan mengadakan pertemuan puncak di Durban, Afrika Selatan, pada Maret.

Medvedev berada di Sao Paulo untuk menghadiri pertemuan tahunan komisi bilateral tingkat tinggi gabungan bersama Temer, demikian AFP.
(M014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013