Tentunya hal itu dapat memastikan infrastruktur yang dibangun dapat rampung tepat waktu.
Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menyebutkan usulan biaya lanjutan pembangunan pulau terluar Indonesia, Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu lewat skema SBSN atau Sukuk Negara sebesar Rp200 miliar telah disetujui.
 
"Dan alhamdulillah setelah ini ada usulan penambahan melalui SBSN, dan kami koordinasi dari provinsi ke Balai Jalan Nasional persetujuannya sudah di atas 70 persen untuk dilanjutkan, selesai sampai dengan 2025, karena memang kebutuhan anggaran lanjutan itu sekitar Rp200 miliar lagi melalui dana SBSN," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso, di Bengkulu, Senin.
 
Menurut dia, dengan disetujuinya lanjutan pembangunan jalan dan jembatan Pulau Enggano dalam program pembangunan tahun jamak itu, tentunya hal itu dapat memastikan infrastruktur yang dibangun dapat rampung tepat waktu.
 
"Jadi setelah ini insya Allah akan digeber lanjutan, dan alhamdulillah untuk masyarakat, bersabar bahwa target 32 kilometer tetap akan dikerjakan seluruhnya, dilaksanakan sampai dengan 2025," kata dia lagi.
 
Kemudian untuk pemanfaatan produk lokal dalam pembangunan, kata dia lagi, tetap akan digunakan, hanya saja ada beberapa produk yang harus didatangkan dari daerah Jawa dan Banten, sebab harus memenuhi mutu dan kualitas pembangunan.
 
"Untuk material memang karena perubahan konstruksi, jadi muatan lokal tetap yang selama ini dipakai tetap sudah dipakai, tapi untuk kelanjutannya kemungkinan banyak mengambil memang dari Jawa, Banten. Itu karena memang secara SNI harus dituntut mutu kualitas bahan," kata dia lagi.
 
Pembangunan infrastruktur di Pulau Enggano yang saat ini sedang dikerjakan yakni berupa jalan sepanjang 32 kilometer, 7 jembatan dan 2 pelabuhan. Untuk jalan dan jembatan pembangunan dipimpin oleh Balai Jalan dan pelabuhan dipimpin oleh Kementerian Perhubungan.
 
Ruas Jalan yang dibangun tersebut akan menjadi akses penting dua pelabuhan utama Pulau Enggano dan juga Bandara Enggano dan menghubungkan setiap desa di pulau terluar itu. Diharapkan dengan terhubungnya konektivitas antarpelabuhan dan bandara dapat mendorong peningkatan perekonomian warga.
 
Jarak Pulau Enggano ke Ibu Kota Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia tersebut, penumpang bisa menggunakan jenis transportasi laut atau udara.
 
Berlayar ke Pulau Enggano membutuhkan waktu tempuh selama 12 jam, sementara menggunakan pesawat perintis membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Untuk pesawat perintis tidak terbang setiap hari ke Pulau Enggano.
 
Jadwal penerbangannya hanya 2 kali dalam seminggu. Untuk keberangkatan kapal laut maupun penerbangan perintis juga bergantung dengan kondisi cuaca.
Baca juga: Mukomuko usulkan penambahan anggaran pemeliharaan jalan rusak
Baca juga: Gubernur sebut jalan poros Provinsi Bengkulu segera diperbaiki

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023