Tentunya hal itu dapat memastikan infrastruktur yang dibangun dapat rampung tepat waktu.
Jakarta (ANTARA) - PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Senin, mengangkat pimpinan Agung Sedayu Grup yaitu Sugianto Kusuma alias Aguan menjadi Direktur Utama.

Sugianto Kusuma alias Aguan menggantikan Prili Budi Pasravita Soetantyo sebagai Direktur Utama PANI yang sebelumnya.

Adapun, jajaran Dewan Komisaris PANI saat ini, yaitu Presiden Komisaris adalah Susanto Kusumo, dan Wakil Presiden Komisaris adalah Phiong Phillipus Darma.

Kemudian, Komisaris meliputi Steven Kusumo dan Richard Halim Kusumo, serta Komisaris Independen meliputi Hardjo Subroto Lilik dan Djismand Simandjuntak.

​​​​​Sementara itu, Dewan Direksi, yaitu Presiden Direktur adalah Sugianto Kusuma yang merupakan petinggi di Agung Sedayu Grup (ASG).

Lalu, Wakil Presiden Direktur adalah Alexander Halim Kusuma dan Suryo Pranoto Budihardjo yang keduanya merupakan perwakilan dari Salim Group.

Kemudian, Direktur meliputi Markus Kusumaputra, Ipeng Widjoyo, Arthur Salim, Gianto Gunara, dan Yohanes Edmond Budiman.

Perusahaan milik konglomerasi Agung Sedayu Group (ASG) bersama entitas PT Tunas Mekar Jaya yaitu PT Multi Artha Pratama (MAP) sebelumnya mengakuisisi saham PANI pada tahun 2021.

Melansir data RTI, PT Multi Artha Pratama (MAP) yang berstatus sebagai pengendali saham PANI memegang 11,91 miliar saham atau setara 88,07 persen, sementara, publik menggenggam 1,61 miliar saham atau setara 11,93 persen.

Adapun, PT Agung Sedayu (ASG) terdiri dari dua entitas yaitu 50 persen dimiliki oleh Susanto Kusumo dan Steven Kusumo melalui PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS).

Sedangkan, Sugianto Kusuma alias Aguan bersama keluarganya melalui PT Cahaya Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) menggenggam kepemilikan 50 persen.

Pada kuartal I-2023, PANI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp919 miliar yakni naik 695 persen year on year(yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Total liabilitas pada kuartal I-2023, sebesar Rp8,5 triliun, yang mana rasio lancar 120 persen, rasio utang kotor terhadap ekuitas berada di 4 persen, rasio utang bersih terhadap ekuitas adalah posisi bebas utang, serta ratio utang terhadap EBITDA hanya seperlima, yang menjelaskan total utang berbunga dapat diselesaikan menggunakan EBITDA dalam periode 2,5 bulan saja.
Baca juga: Aguan sampaikan keluhan melalui Sunny

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023