Jakarta (ANTARA) - Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan, saat ini PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) tengah fokus mengembangkan solusi keuangan digital yang berpusat pada kehidupan atau life-centric pada layanan Aplikasi Jago (Jago App).

Jago App yang dirancang untuk dapat disesuaikan serta dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

"Dengan mengadopsi teknologi termutakhir, Jago App dirancang secara khusus dengan prinsip life-centric agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, termasuk dalam mengelola keuangan secara mudah, inovatif, dan kolaboratif,” kata Tjit Siat Fun melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Tjit Siat Fun mengungkap bahwa baru-baru ini, Bank Jago masuk tiga besar dalam daftar bank terbaik di Indonesia tahun 2023 versi majalah bisnis terkemuka Forbes dan perusahaan riset Statista. Bank Jago menjadi bank berbasis teknologi (tech-based bank) dengan peringkat tertinggi.

Mengutip dari situs Forbes.com, sebanyak 415 bank di seluruh dunia masuk dalam daftar bank terbaik yang dievaluasi berdasarkan indikator, seperti layanan digital, layanan nasabah, nasehat keuangan, dan kepercayaan. Bekerja sama dengan Statista, Forbes melakukan survei terhadap 48 ribu nasabah dari 32 negara.

Melalui situs tersebut, Global Head of Business Services LatentView Analytics Parijat Banerjee menyampaikan bahwa bank yang menyediakan layanannya secara daring (online) menjadi bank terbaik di banyak negara. Hal itu mencerminkan dampak pandemi terhadap kebiasaan nasabah untuk bertransaksi secara digital.

“Selama dua tahun terakhir, perbankan secara cepat mengadopsi teknologi digital yang membuat nasabah menikmati pengalaman (perbankan) yang lebih andal, cepat, dan personal. Ini diperlukan untuk menarik nasabah milenial dan generasi Z,” ujarnya.

Pada 2023, Banerjee melihat bank membutuhkan lebih banyak usaha daripada sekadar menawarkan suku bunga yang bagus untuk menarik nasabah. Bank harus menawarkan layanan dengan berbagai channel, baik secara daring maupun luring, untuk memperoleh kepercayaan dan basis nasabah.

Adapun sampai dengan akhir kuartal I-2023, Bank Jago berhasil mencatatkan 7,5 juta nasabah, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah pendanaan atau funding melalui Aplikasi Jago. Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 120 persen atau menjadi sebesar Rp9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp4,21 triliun per Maret 2022.

Peningkatan DPK didorong pertumbuhan Current Account and Savings Account (CASA) sebesar 158 persen dari Rp 2,29 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp5,92 triliun pada kuartal I-2023. Pertumbuhan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 64 persen per akhir Maret lalu.

Sementara penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago mencapai Rp10,84 triliun atau bertumbuh 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,15 triliun.

Pertumbuhan itu dapat tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Bank Jago juga bertumbuh secara berkelanjutan dan berkualitas. Hal tersebut terlihat dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross di level 1,5 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan. Dukungan fundamental kuat juga terlihat dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 79 persen yang menunjukkan modal besar untuk ekspansi bisnis ke depan.

Baca juga: Aplikasi bank kini bisa untuk atur alokasi dana
Baca juga: Bank Jago targetkan nasabah bertambah 3 juta sepanjang 2023
Baca juga: Bank Jago luncurkan fitur Jago Amal permudah nasabah berzakat


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023