"Terumbu karang menjadi spesies penting yang memberikan perlindungan pantai bagi masyarakat, habitat ikan, dan potensi pariwisata,.."
Sorong (ANTARA) - SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) telah melakukan konservasi terumbu karang sebagai upaya pemeliharaan terhadap ekosistem laut di Pulau Misol dan Soop seluas 906 meter persegi (M2) atau 11.150 fragmen sepanjang 2021 hingga 2023.

Direktur Regional Indonesia Timur Endro Hartanto melalui rilis yang diterima ANTARA di Sorong, Senin menjelaskan sepanjang 2021 sampai 2022 PEP Papua telah merestorasi terumbu karang seluas 806 m2 atau sejumlah 9.902 fragmen di Pulau Misool.

Kemudian, kata dia, pada 2022-2023 SKK Migas dan PEP Papua kembali melakukan transplantasi terumbu karang seluas 100 m2 atau sejumlah 1.248 fragmen di Pulau Soop.

"Sehingga total transplantasi terumbu karang yang telah dilakukan SKK Migas dan PEP Papua seluas 906 m2 atau 11.150 fragmen," jelas Endro Hartanto.

Endro berharap upaya-upaya yang dilakukan kelompok masyarakat pengawas (Pokmawas) Terumbu Karang Lestari bersama dengan mitra lembaga swadaya masyarakat dan Pertamina EP dilaksanakan secara berkelanjutan.

"Terumbu karang menjadi spesies penting yang memberikan perlindungan pantai bagi masyarakat, habitat ikan, dan potensi pariwisata, sehingga menjadi penting untuk merestorasi kembali terumbuh karang itu," kata Endro.

Dia mengakui bahwa konservasi turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon, di samping aktivitas penanaman pohon, sehingga terumbu karang perlu dilestarikan.

Konservasi terumbu karang dianggap penting, sehingga oleh SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream telah meresmikan program konservasi terumbu karang pada Jumat (16/6) di Pulau Soop, Kota Sorong.

Direktur Regional Indonesia Timur pun memberikan apresiasi perhatian dan dukungan Pemerintah Kota Sorong terhadap kelestarian terumbu karang.

"Kepala Distrik Sorong Kepulauan berperan penting dalam memperkuat kerja sama dengan berbagai institusi. Keberhasilan suatu program tentunya bergantung dari komitmen dan kerja sama dari penerima manfaat," ujarnya.

Pertamina EP tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan energi nasional namun berjalan berdampingan dengan upaya-upaya pelestarian lingkungan. Pertamina EP berkomitmen melaksanakan inisiastif Environmental, Social, and Governance (ESG) yakni dukungan terhadap lingkungan hidup dan pengembangan komunitas di aspek sosial.

Selain itu, konservasi terumbu karang juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) no. 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, no. 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, no. 14 Ekosistem Lautan, no. 15 Ekosistem Daratan, dan no. 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmawas) Terumbu Karang Lestari Salmon mengapresiasi dukungan Pertamina EP terhadap kesejahteraan masyarakat Pulau Soop.

"Terumbu karang kami rusak karena penangkapan ikan menggunakan bom di masa lalu, sehingga masyarakat hari ini kesulitan mencari ikan. Melalui program ini, kami berharap bisa memperbaiki ekosistem sehingga bisa mensejahterakan masyarakat kembali. Semoga pendampingan dari Pertamina EP kepada kami bisa berkelanjutan," ujar Salmon.
Baca juga: Loka PSPL Sorong rehabilitasi terumbu karang zona Egek Malaukarta
Baca juga: KAWAL Papua Barat proses hukum kapal penabrak terumbu karang
Baca juga: Konservasi terumbu karang COREMAP-CTI resmi dimulai di Raja Ampat
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023