Kabupaten OKU menjadi salah satu dari empat kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang menerima penghargaan tersebu
Baturaja (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan sejak tiga tahun terakhir bebas penyakit malaria sehingga pemerintah daerah setempat diganjar sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan RI.

"Penghargaan ini merupakan buah hasil dari suksesnya menekan angka penyebaran malaria di Kabupaten OKU selama tiga tahun berturut-turut," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Senin.

Dia mengatakan, penghargaan itu sendiri ia terima langsung pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia yang diberikan kepada lima provinsi dan 30 kabupaten/kota di Indonesia di Titik Nol Ibu Kota Nusantara Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis (15/6).

Kabupaten OKU menjadi salah satu dari empat kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang menerima penghargaan tersebut.

Dikatakan Teddy, penghargaan ini diberikan atas upaya dan langkah Pemkab OKU dalam menekan angka penyebaran malaria di mana dalam waktu tiga tahun berturut-turut angka malaria di OKU adalah zero.

Capaian ini berkat kerja sama dan komitmen bersama pihak dan pemangku kepentingan, sehingga zero kasus malaria di OKU dapat terwujud melalui uji laboratorium dan assessment dari tim Kemenkes RI.

"Ini membuktikan kerja sederhana namun konkret telah kami lakukan," kata dia.

Langkah konkret tersebut, antara lain melakukan pelatihan tenaga kesehatan di daerah itu tentang tata laksana kasus malaria secara rutin dan berkelanjutan, serta pembagian kelambu di wilayah-wilayah rawan nyamuk.

Kemudian, melalui dinas terkait pihaknya pun menyebar bibit ikan nila di tempat yang rawan pembiakan nyamuk pembawa penyakit tersebut.

Selain itu, Pemkab OKU juga membentuk Tim Satgas Malaria yang rutin melakukan survei dan penangkapan nyamuk serta melakukan kerjasama dengan TNI dalam hal ini Kodim 0403 OKU dan salah satu perusahaan perkebunan, untuk melakukan pemeriksaan bagi anggota yang baru pulang penugasan, terutama dari Papua dan pekerja di perkebunan.

"Saya berharap ke depan OKU bisa mempertahankan penghargaan ini, dan ini menjadi motivasi bagi kita untuk lebih baik lagi," ujarnya.

Baca juga: Nakes Kaltara juara dua lomba mikroskopis malaria tingkat nasional
Baca juga: Pakar usulkan kajian ilmiah dampak perubahan hutan di IKN pada malaria
Baca juga: Lima provinsi jadi percontohan menuju Indonesia bebas malaria 2030

 

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023