saatnya pemerintah hadir mengangkat derajat pekerja migran Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berkomitmen terus berupaya untuk memperbaiki tata kelola agar para pekerja migran Indonesia (PMI) lebih terlindungi.

"Transformasi besar tengah kami lakukan. Bagi saya citra buruk, atau stigma jelek yang dilabelkan kepada pekerja migran Indonesia harus dihapus," ujar Kepala BP2MI Benny Ramdhani dalam kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan dan Pelepasan PMI Program Penempatan Pemerintah ke Korea Selatan dan Jepang, di Jakarta, Senin.

Menurutnya, sejak lama kondisi pekerja migran Indonesia disepelekan. Praktik diskriminasi terhadap para pahlawan devisa masih kerap terjadi.

"Saatnya pemerintah hadir mengangkat derajat pekerja migran Indonesia, karena cukup lama penindasan dan pendzoliman dilakukan kepada mereka. Inilah yang harus dihilangkan," kata Benny.

Baca juga: BP2MI ajak pemda kuatkan sinergi cegah penempatan PMI ilegal
Baca juga: Menaker: Komunitas WNI di luar negeri berperan strategis rangkul PMI


Ia menyampaikan pihaknya juga telah menyatakan perang kepada sindikat penempatan pekerja migran Indonesia secara ilegal.

"Alhamdulillah perjuangan selama hampir lebih dari tiga tahun mendapat sambutan, mendapat dukungan penuh dari Presiden RI dan juga Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD juga mengajak anak-anak bangsa untuk tidak tergiur terhadap bujuk rayu sindikat yang memberangkatkan pekerja migran Indonesia secara ilegal. Menurutnya, ada keunggulan dan nilai lebih bagi masyarakat yang bekerja legal ke luar negeri.

"Jangan mengikuti jalur ilegal, karena itu beresiko sangat buruk. Jika bekerja secara resmi, maka pelindungan hukum benar-benar penuh diberikan negara kepada para pekerja migran Indonesia," ujar Mahfud MD.

Dalam kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan dan Pelepasan PMI itu sebanyak 503 pekerja migran Indonesia akan berangkat ke Korea Selatan dan Jepang melalui skema Government to Government (G to G). Sebanyak 191 pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan dan 312 pekerja migran Indonesia ke Jepang.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023