Penyerapan yang sudah kami lakukan sudah mencapai hingga dua ribu ton, sedangkan untuk kebutuhan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sudah mencapai sekitar 700 ton.
Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Bulog Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan mampu melakukan penyerapan beras hingga mencapai lima ribu ton dari petani lokal di daerah setempat pada 2023.

Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, saat ini penyerapan beras telah mencapai hingga dua ribu ton lebih.

"Penyerapan yang sudah kami lakukan sudah mencapai hingga dua ribu ton, sedangkan untuk kebutuhan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sudah mencapai sekitar 700 ton," terangnya.

Baca juga: Dirut Bulog sebut stok beras RI aman meski Vietnam pangkas ekspor

Bulog Kalimantan Tengah optimistis target penyerapan lima ribu ton  dapat terpenuhi pada 2023. Oleh karenanya pada masa panen selanjutnya, Bulog berupaya mengoptimalkan penyerapan tersebut.

Dia menjelaskan, penyerapan beras dari petani lokal di Kalimantan Tengah tak hanya dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan CBP saja, namun juga untuk keperluan komersial.

"Pembelian yang kami lakukan kalau untuk CBP yakni sekitar Rp9.950, sedangkan untuk komersial antara Rp10.500 hingga Rp11.000 untuk beras kategori premium," terangnya.

Budi menyampaikan, melihat kondisi di lapangan saat ini petani tampaknya tidak ada mengalami kesulitan dalam kegiatan penjualan hasil panen.

"Kami terus berupaya secara optimal melakukan penyerapan beras petani daerah. Penyerapannya dalam bentuk beras, kita langsung mendatangi ke penggilingan di masing-masing wilayah," katanya.

Baca juga: NFA minta Bulog pasok kedelai ke pengrajin tahu dan tempe

Kemudian Budi juga menjabarkan, untuk ketersediaan beras menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Hari Raya Idul Adha masih dalam kondisi aman.

"Stok kami ditambah lagi dari kantor pusat, stok secara keseluruhan termasuk dengan yang akan datang mencapai sekitar enam ribu ton. Jadi stok kami bahkan hingga September memadai," tuturnya.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023