Denpasar (ANTARA) - Sebanyak empat ambulans disiagakan pada puncak Karya Pelebon (pembakaran jenazah) Raja Denpasar IX dari Puri Agung Denpasar Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, untuk mengantisipasi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

"Kami menempatkan ambulans pada empat titik pada jalur prosesi karena masyarakat akan banyak berkerumun," kata Ketua Panitia Karya Pelebon Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, di Denpasar, Rabu.

Raja Denpasar IX meninggal dalam usia 80 tahun pada 18 Februari 2023, sedangkan acara puncak pelebon dilaksanakan pada Rabu siang ini.

Pelebon almarhum Raja Denpasar IX menggunakan tingkatan upacara "utamaning utama" atau tertinggi yang dikenal dengan Karya Pelebon Nyawa Ngesti Wedana. Layon (jenazah) akan dinaikkan ke bade (wadah jenazah) tumpang 11 setinggi 22 meter.

"Itu tingkatan upacara yang paling utama yang kami ambil karena memang Beliau seorang abiseka (dinobatkan raja). Kalau Beliau tidak abiseka, mungkin tingkatan upacara lebih rendah dan tidak menggunakan bade tumpang (tingkat) 11. Namun cukup sampai tumpang 9 saja," ucapnya.

Baca juga: Keluarga Puri nyatakan Pelebon Raja Denpasar IX tidak jor-joran

Iring-iringan jenazah akan berjalan dari Puri Agung Denpasar di Jalan Veteran kemudian melintas menuju Patung Catur Muka di titik nol Kota Denpasar selanjutnya menuju Jalan Udayana dan berbelok menuju Jalan Hasanuddin serta berakhir di Setra (kuburan) Badung di Jalan Imam Bonjol Denpasar.

"Masyarakat silakan menunjukkan antusiasme dalam prosesi ini karena menjadi pengalaman yang sangat luar biasa yang tidak mungkin kami bisa larang. Namun tolong jaga diri baik-baik jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Selain menyiagakan ambulans, tambah Dharmayuda, diterjunkan 120 pecalang (petugas pengamanan adat) dari Desa Adat Denpasar yang akan turut mengamankan rangkaian prosesi pelebon.

"Kemudian juga ada dari jajaran Polresta Denpasar, Dinas Perhubungan dan Satpol PP juga sudah dan TNI ikut terlibat. Jadi itu semua akan mengamankan seluruh kegiatan," katanya.

Pihaknya telah menyiapkan upaya antisipasi dan menurunkan sejumlah pihak terkait untuk kelancaran acara tersebut sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Jika ini dapat berjalan lancar, maka tentunya akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Denpasar, masyarakat Bali, Indonesia dan bahkan dunia karena semua akan melihat tradisi yang kental dengan esensi pelestarian budaya ini," ucapnya.

Baca juga: Prosesi Pelebon Raja Denpasar IX diisi ritual Manah Toya Ning
Baca juga: Desa Adat Karangsari adakan Ngaben Massal 5 tahun sekali
Baca juga: Upacara Ngaben massal daya tarik pariwisata Ubud

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023