Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberikan pelatihan kepada 164 guru untuk mendukung Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba) di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan.

"Selama setahun sebanyak 164 guru mendapatkan pelatihan secara intensif mulai dari pelatihan membaca dasar, membaca aktif, dan membaca bermakna. Setelah berlatih, guru mengimplementasikannya di kelas," kata Asisten Manager Bidang Sustainability PTBA Rio Hartono dalam keterangannya di Palembang, Kamis.

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, PTBA berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim, Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas, dan Fakultas Pendidikan Universitas Sriwijaya.

"Kegiatan itu dibuat agar kemampuan literasi membaca siswa sekolah dasar di Muara Enim meningkat," katanya.

Baca juga: PTBA gelar pelatihan juru sembelih hewan kurban

Menurut dia, menguasai literasi dan numerasi secara mumpuni merupakan syarat mutlak untuk menjadikan manusia unggul dalam berbagai bidang, khususnya dalam menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045.

"Melakukan pengajaran yang mendasar, kontekstual dan bermakna dalam bidang literasi dan numerasi adalah langkah konkret untuk mencapai sasaran itu,” katanya.

Oleh karena itu, PTBA bekerja sama dengan berbagai pihak menyelenggarakan program berkelanjutan yang mampu mendongkrak kemampuan literasi dan numerasi murid sekolah dasar khususnya di wilayah Kabupaten Muara Enim.

“Kurang dari enam bulan setelah pelatihan, perubahan positif telah dialami oleh guru-guru Kabupaten Muara Enim yang menjadi peserta Gernas Tastaba,” ujarnya.

Dengan adanya program Gernas Tastaba yang dijalankan bersama PTBA, kata dia, kemampuan membaca siswa meningkat drastis di salah satu kelas yang gurunya berlatih bersama Gernas Tastaba.

Baca juga: PTBA menyejahterakan petani lewat budi daya beras organik

Sebelum diselenggarakan pelatihan tersebut, menurut dia, hanya 3-4 siswa yang dapat membaca. Setelah pelatihan, kondisinya terbalik, hanya tersisa 3-4 murid yang tidak dapat membaca.

“Keadaan literasi dan numerasi di Indonesia yang saat ini tidak sedang baik-baik saja, dengan adanya pelatihan tersebut saya optimistis keadaan ini sedikit banyak dapat teratasi, terutama di Muara Enim,” kata Rio.

Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim Marsip Agustam meminta para pendidik yang mengikuti pelatihan agar membagikan ilmu yang baru diperolehnya kepada guru-guru lainnya.

Dengan demikian, program penguatan kompetensi guru diharapkan bisa berkelanjutan dengan menjangkau lebih banyak sekolah dan guru di Kabupaten Muara Enim.

“Harus dibagikan ilmunya. Wajib mengimbaskan agar pengetahuannya tidak hilang," kata dia.

Baca juga: PTBA memberdayakan ibu rumah lewat usaha rosela

Ketua Dewan Pembina Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas Ahmad Rizal mengatakan guru merupakan titik sentral pendidikan.

“Kemampuan mereka harus terus ditingkatkan agar bisa membenahi kualitas pendidikan,” ucapnya.

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023