Kami mendapat dana bantuan dari PTBA dengan mandat agar dikembangkan.
Muara Enim (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberdayakan kelompok ibu rumah di kawasan sentra industri Bukit Asam (SIBA) Center, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) lewat usaha budi daya bunga rosela.

Pengelola Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rosella Dian Apriana, di Muara Enim, Sumsel, Senin, mengatakan dirinya yang ingin mengembangkan tanaman rosela dengan dukungan dari PTBA dan mengajak ibu-ibu anggota PKK untuk mendirikan SIBA Rosela pada 2019.

Saat ini ada sekitar 30 perempuan dari Desa Lingga, Keban Agung, dan Pasar Tanjung Enim yang memperoleh lapangan kerja baru dan menjadi ibu-ibu penggerak SIBA Rosela.

"Kami mendapat dana bantuan dari PTBA dengan mandat agar dikembangkan. Dari situ berkembang produknya. SIBA Rosela ini anggotanya dari ibu-ibu PKK, tapi bukan punya PKK," katanya.

SIBA Rosela bermitra dengan para petani menerapkan sistem pertanian organik dalam proses penanaman dan pemeliharaan tanaman rosela.

PTBA memfasilitasi pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos, sehingga mereka didorong untuk membuat pupuk kompos secara mandiri dengan memanfaatkan limbah batang dari rosela yang sudah dipanen.

Tak hanya pendanaan, katanya lagi, PTBA juga memberikan pendampingan dan penguatan dalam proses pemasaran sehingga produk ini sudah mencapai skala nasional.

"Pemasaran kini sudah dilakukan secara daring melalui berbagai macam lokapasar dan Rumah BUMN Muara Enim, menjalin mitra dengan toko-toko di sekitar Sumsel dan Lampung serta pengikutsertaan SIBA Rosela dalam pameran dan bazar tingkat internasional pada kegiatan Mandalika Experience 2022 Moto GP yang dilaksanakan di Mandalika Sirkuit Lombok Tengah, NTB" ujarnya.

Perusahaan pun telah melakukan pendampingan dan memfasilitasi agar produk-produk SIBA Rosela mendapatkan sertifikasi. Mulai dari izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat merek, sertifikat halal, dan sebagainya.

"Sudah ada izin BPOM, sertifikat halal ada, sekarang juga proses ISO," ujarnya pula.

Kapasitas produksi teh rosela sekarang sekitar 100 kotak per hari, dengan total omzet dapat mencapai senilai kurang lebih Rp5 juta hingga Rp60 juta per bulan tergantung permintaan dari konsumen.

"Kami (para anggota SIBA Rosela) bagi hasil. Kadang sebulan sekali. Kalau baru cukup untuk produksi, (bagi hasil) dua bulan sekali," kata Dian.

Melihat semangat para perempuan penggerak SIBA Rosella, Dian optimistis usaha ini dapat semakin berkembang.

"Ke depan, kami mau membangun restoran dengan produk berbahan dasarnya rosela. Mimpi besar kami bisa ekspor rosela ke luar negeri," kata dia.
Baca juga: PTBA bantu korban banjir di Muara Enim dan Lahat
Baca juga: PTBA tanam terumbu karang di Pulau Pahawang

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023