BKKBN disertakan untuk memberikan pelayanan KB dan kegiatan terkait percepatan penurunan stunting. TNI AL akan mengerahkan kapal rumah sakit
Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Potensi Maritim TNI AL mengajak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memakai kapal rumah sakit untuk memperluas layanan program KB di daerah terpencil.

“Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kesehatan. BKKBN disertakan untuk memberikan pelayanan KB dan kegiatan terkait percepatan penurunan stunting. TNI AL akan mengerahkan kapal rumah sakit,” kata Kepala Dinas Potensi Maritim TNI AL Laksamana Pertama Suradi Agung Slamet di Jakarta, Kamis.

Dalam kunjungannya menemui Kepala BKKBN Hasto Wardoyo hari ini, ia menuturkan bahwa usulan itu diajukan karena pihaknya akan melaksanakan bakti sosial pada minggu ketiga Juli 2023 dengan lokus acara di sekitar Jawa Timur atau Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keterlibatan BKKBN, menurutnya, sangat sesuai dengan bakti sosial yang dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kesehatan. Apalagi BKKBN sedang menggencarkan pelayanan KB dan kegiatan percepatan penurunan stunting.

Suradi merasa kapal rumah sakit dapat menunjang hal tersebut karena kapal memiliki ruang operasi yang bisa digunakan untuk pelayanan Metode Kontrasepsi Wanita (MOW) maupun Metode Kontrasepsi Pria (MOP).

Baca juga: BKKBN: Kapal Laksamana Malahayati perluas layanan KB daerah terpencil

TNI AL juga sudah menyiapkan pelayanan kesehatan yang digelar berupa operasi bibir sumbing, katarak, pelayanan kesehatan umum, dan pelayanan KB.

“Waktu dan lokus kegiatan yang pasti masih akan kami bahas. Kalau di NTT, acara pembukaan di Kupang, sementara bakti sosial di Maumere, Rote, atau daerah lainnya. Sementara kalau di Kepulauan Masalembo, Jawa Timur, kapal rumah sakit kami yang berukuran besar tidak bisa sandar di dermaga. Harus ada kapal kecil sebagai penghubung dengan dermaga,” katanya.

Menanggapi hal itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyatakan dengan senang hati menerima undangan tersebut. Apalagi arahan Presiden Joko Widodo harus kerja sama lintas sektor dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting.

Selain itu, kata dia, masih banyak wilayah pelayanan KB berada di daerah remote, terisolir, sehingga sulit dijangkau padahal jumlah penduduknya terbilang banyak.

“Bekerja sama dengan TNI-AL, kami berharap masalah pelayanan KB di area remote dengan jumlah penduduk banyak dapat teratasi, karena TNI-AL memiliki armada kapal rumah sakit yang mampu menjangkau daerah terisolir,” kata Hasto.

Baca juga: Tantangan Program KB Menjangkau Pulau dan Daerah Terpencil

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023