Ilustrasi teknologi VAR untuk membantu wasit (Scroll.in) (/)

Target ke depan

Liga 1 akan menggunakan Video Assiten Referee (VAR) atau teknologi asisten wasit berbasis video pada pertengahan musim 2023/2024 atau diperkirakan pada bulan Februari 2024 mendatang.

Penggunaan VAR tentunya memerlukan sumber daya manusia (SDM) dari wasit selaku operator teknologi yang harus menjalani proses pembelajaran cepat yang bakal berjalan selama 6-7 bulan.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk mengadakan pelatihan dan lisensi untuk wasit Indonesia agar dapat mengoperasikan VAR.

Baca juga: Erick Thohir: PSSI prioritaskan wasit sejahtera sebelum bicarakan VAR

Dalam tahap awal pelatihan dan lisensi, Komite Wasit menyiapkan 30 wasit dan asisten wasit VAR serta 27 replay operator yang ikut dalam pelatihan tersebut.

Peningkatan kinerja wasit akan berkesinambungan dengan meningkatnya mutu dari liga atau kompetisi itu sendiri. Hal ini sesuai dengan misi yang dicanangkan oleh PSSI untuk menjadikan Liga Indonesia berada di peringkat satu ASEAN.

Kedepannya PSSI juga akan memberikan dorongan kepada wasit-wasit Indonesia untuk menjadi pengadil lapangan di ajang ataupun kompetisi sepak bola yang berskala multinasional.

"Kalau bicara kualitas wasit harus standar Asia dulu. Nanti pelan-pelan (pembinaan jangka panjang) bisa meloloskan wasit ke Piala Dunia. Atau di kejuaraan sepak bola internasional lain. Tapi kembali lagi yang namanya membangun perwasitan ataupun timnas, itu perlu waktu jangka panjang," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengenai pengembangan wasit di Indonesia ke depannya.


Dengan diberikannya jaminan yang "adil" untuk pengadil lapangan, tentu jutaan pasang mata pencinta sepak bola Indonesia berharap dapat melihat kualitas pertandingan yang terhindar dari kesalahan pengambilan keputusan yang ditunjukkan oleh wasit.

Baca juga: Erick Thohir: Perlahan PSSI akan loloskan wasit ke Piala Dunia

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023