Indeks Dow Jones turun tipis 4,81 poin atau 0,01 persen, menjadi menetap di 33.946,71 poin
New York (ANTARA) - Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mempertimbangkan kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyatakan bank sentral belum mencapai akhir dari siklus pengetatannya dan perkembangan terbaru dari bank-bank sentral global.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun tipis 4,81 poin atau 0,01 persen, menjadi menetap di 33.946,71 poin. Indeks S&P 500 bertambah 16,20 poin atau 0,37 persen, menjadi berakhir di 4.381,89 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 128,41 poin atau 0,95 persen menjadi ditutup pada 13.630,61 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan real estat dan energi memimpin penurunan masing-masing terpangkas 1,44 persen dan 1,30 persen. Sementara itu, sektor konsumer non-primer dan jasa-jasa komunikasi memimpin penguatan dengan masing-masing terangkat 1,53 persen dan 1,15 persen.

S&P 500 dan Komposit Nasdaq mengakhiri penurunan beruntun tiga hari pada Kamis (22/6/2023), karena investor mengambil beberapa saham terkait teknologi yang terseret minggu ini, membantu beberapa saham teknologi utama tetap di zona hijau.

Investor mencermati kesaksian Powell di depan Kongres minggu ini. Powell mengatakan mengembalikan inflasi ke target 2,0 persen sangat penting untuk mendukung kesehatan jangka panjang ekonomi AS, menambahkan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga mungkin diperlukan tahun ini.

Banyak pejabat Fed berharap bahwa "akan tepat untuk menaikkan suku lagi tahun ini, dan mungkin dua kali," meskipun waktu kenaikan akan bergantung pada data, kata Powell kepada Komite Senat AS untuk Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan pada Kamis (22/6/2023), sehari setelah kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Hawkish dan dovish memasuki medan perang pada pertemuan Fed pada Juni, memperdebatkan sejauh mana kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan dan seberapa kuat untuk menyampaikannya, kata Ellen Zentner, kepala ekonom AS di Morgan Stanley.

"The Fed dapat menaikkan suku bunga akhir tahun ini, meskipun ketika memikirkan tentang pertemuan berikutnya kami pikir batasan untuk menaikkan suku bunga pada Juli jauh lebih tinggi daripada perkiraan pasar yang tersirat," jelasnya.

Sementara itu, ada perdebatan di kalangan investor tentang apakah lingkungan saat ini adalah pasar bullish atau tidak, dengan beberapa menyadari bahwa tidak hanya The Fed, tetapi bank-bank sentral global belum selesai menaikkan suku bunga. Bank Sentral Inggris menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, langkah yang lebih besar dari perkiraan, yang mengikuti langkah serupa dari Bank Sentral Swiss dan Bank Sentral Norwegia pada Kamis (22/6/2023).

Investor juga mencerna sejumlah data ekonomi baru yang dirilis pada Kamis (22/6/2023).

Klaim pengangguran awal AS bertahan di 264.000 dalam pekan yang berakhir 17 Juni, sejalan dengan revisi minggu sebelumnya, masih merupakan level tertinggi sejak akhir 2021, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.

Penjualan rumah yang ada atau existing home di AS naik 0,2 persen bulan lalu dari April ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,3 juta unit, turun 20,4 persen dari tahun lalu, menurut data yang dirilis oleh National Association of Realtors (NAR) pada Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Wall St jatuh setelah Powell isyaratkan suku bunga naik lebih lanjut
Baca juga: Saham Inggris ditutup melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,74 persen
Baca juga: Saham Jerman rugi hari keempat, indeks DAX 40 melemah 0,22 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023