Program pesantren ramah anak sendiri sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan sebuah pesantren yang menyenangkan bagi pertumbuhan anak dalam melewati masa-masa remaja
Cirebon (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan program pesantren ramah anak yang telah dideklarasikan di Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, Jawa Barat, sebagai bentuk pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan berbasis agama.

"Kita semua mengharapkan anak-anak kita memperoleh pendidikan yang terbaik dalam lingkungan yang aman dan nyaman, tanpa terkecuali yang berada dalam pendidikan berasrama berbasis agama," katanya dalam sambutan secara virtual yang diikuti di Cirebon, Jumat.

Menteri PPPA menjadi salah satu pembicara pada saat deklarasi Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA) yang digelar di Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/6) 2023

Menurutnya untuk mewujudkan pesantren yang dapat memenuhi hak anak, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya bersama dengan Kemenag adalah menginisiasi program pesantren ramah anak.

Program pesantren ramah anak sendiri, kata dia, sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan sebuah pesantren yang menyenangkan bagi pertumbuhan anak dalam melewati masa-masa remaja.

Selain itu juga dalam rangka mempersiapkan mereka memasuki usia dewasa, serta dapat meningkatkan prestasi, baik dalam belajar maupun aspek kemampuan lainnya.

"Pesantren ramah ana adalah usaha menciptakan pesantren dan lingkungan sekitarnya agar dapat membuat anak nyaman, bersih, betah, fokus beribadah, senang belajar, bermain, dan berinteraksi," katanya.

Ia menilai maraknya kasus kekerasan, khususnya seksual terhadap anak yang muncul akhir-akhir ini menunjukkan bahwa masyarakat, termasuk media, memiliki kesadaran terhadap segala bentuk tindakan yang mengarah pada kekerasan atau perlakuan salah lainnya terhadap anak.

Menurutnya upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah terkait perlindungan anak telah secara maksimal diterima oleh masyarakat.

"Hal ini juga sesuai arahan Presiden kepada Kementerian PPPA untuk fokus pada lima isu prioritas, salah satunya penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.

Terkait penghapusan kekerasan, pihaknya yakini berjalan beriringan dengan misi agama, yakni menghadirkan kedamaian, cinta kasih, dan membebaskan manusia dari berbagai bentuk ketidakadilan.

Kekerasan dalam bentuk apa pun, kata dia, tentunya tidak sejalan dengan nilai-nilai agama yang menjunjung cinta kasih dan perdamaian.

"Kita semua mengharapkan anak-anak kita memperoleh pendidikan yang terbaik dalam lingkungan yang aman dan nyaman, tanpa terkecuali yang berada dalam pendidikan berasrama berbasis agama," demikian I Gusti Ayu Bintang Darmawati .

Baca juga: Menteri PPPA minta pesantren jadi model pencegahan kekerasan pada anak

Baca juga: Pesantren Ramah Anak dideklarasikan di Malang untuk lindungi santri

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi deklarasi pesantren ramah anak di Ponorogo

Baca juga: Cegah kekerasan, Kemenag sosialisasi buku panduan pesantren ramah anak

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023