dari seluruh jalan tol Trans Jawa yang panjangnya 649,98 kilometer, baru 62,3 kilometer yang sudah selesai pada 2012.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan target penyelesaian Tol Trans Jawa sepanjang 649,98 kilometer pada akhir 2014 akan gagal karena sulitnya pembebasan lahan dan persoalan lain yang krusial di lapangan.

"Harus realistis. Sulit Tol Trans Jawa kalau harus selesai akhir 2014, jadi, bisa lebih dari itu (2014, red)," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menjawab pers usai memberikan keterangan terkait pelaksanaan Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2013 di Jakarta, Selasa.

Menurut Menteri PU Djoko Kirmanto, hal yang paling krusial adalah persoalan pembebasan lahan yang menghadapi sejumlah kendala di lapangan.

"Meski ada UU tanah yang baru, ternyata pelaksanaan di lapangan harus menggunakan regulasi lama hingga akhir 2014, setelah itu, baru bisa dengan UU yang baru," katanya.

Oleh karena itu, wajar jika masih banyak persoalan di lapangan seperti ruas Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. "Lamban sekali," katanya.

Djoko tidak merinci terobosan apa yang hendak dilakukan terkait dengan sulitnya pembebasan lahan itu.

Sementara ruas lain, katanya, seperti ruas Semarang-Solo relatif lancar, Solo-Ngawi-Kertosono juga relatif lancar, Kertosono-Mojokerto-Surabaya juga relatif berjalan, Surabaya-Gempol (Pasuruan) terhambat akibat Lumpur Lapindo.

Tetapi jalan arteri penghubungnya sudah selesai, Gempol-Pasuran sudah lebih baik perkembangannya dan Gempol-Pasuruan seksi satu, sudah bebas lahannya.

Sementara itu Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto sebelumnya menyebutkan, untuk menyelesaikan persoalan lambatnya pembebasan lahan, pihaknya bisa saja menggunakan ketentuan UU yang baru.

"Dalam UU yang baru ini, semuanya lebih jelas. Jangka waktunya terukur, kemudian, dana pembebebasan lahannya semuanya oleh pemerintah. Hanya saja, sampai sekarang, anggaran untuk itu belum jelas, termasuk untuk sejumlah proyek tol baru yang sudah ditawarkan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono pernah meminta agar pembangunan jalan tol trans Jawa dipercepat supaya bisa selesai seluruhnya pada 2014.

"Perlu ada inisiatif agar sasaran-sasaran itu tercapai karena kita tahu itu memang sulit," katanya saat memimpin rapat evaluasi pembangunan jalan tol di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Wakil Presiden meminta Kementerian Pekerjaan Umum mencari terobosan dan melakukan tata kelola yang lebih baik dalam pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol.

"Semua pejabat dan pelaksana harus mengefektifkan mekanisme yang ada dan mengajak pimpinan daerah agar terlibat lebih aktif. Yang tak kalah penting, kualitas petugas pelaksana di lapangan juga harus mendapat perhatian khusus," katanya.

Menurut pemantauan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dari seluruh jalan tol Trans Jawa yang panjangnya 649,98 kilometer, baru 62,3 kilometer yang sudah selesai pada 2012. Masih ada 587,68 kilometer lagi yang rencananya akan diselesaikan sampai 2014.

Sementara itu, terkait anggaran untuk 2014, Menteri PU Djoko Kirmanto berharap ada peningkatan alokasi APBN antara Rp85-110 triliun pada 2014 untuk mendukung kebutuhan dana pembangunan infrastruktur, termasuk PU.

Hal itu sesuai dengan prediksi Bappenas 2012 bahwa dari 2012-2014 diperlukan dana untuk pembangunan infrastruktur, sekitar Rp529,2-740,8 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 2014 yang ditargetkan sekitar 7-7,7 persen dan pengangguran yang diproyeksikan turun menjadi sekitar 5-6 persen, termasuk kemiskinan menjadi sekitar 8-10 persen.

(E008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013