Surabaya (ANTARA News) - Semburan gas bercampur lumpur panas dari sumur PT Lapindo Brantas Inc kini tinggal berjarak sekitar 100 meter mendekati rel kereta api (KA) di Desa Siring dan Jatirejo sehingga mengancam kelancaran perjalanan kereta api yang melintasi jalur tersebut. Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya, Sudarsono usai meninjau jalur KA di Porong, mengatakan, lumpur kini sudah mendekati perlintasan KA nomor 80 di Desa Siring dan 81 di Desa Jatirejo. "Air sawah yang bercampur lumpur sudah mendekati jalur KA dan bisa merendamnya," kata Sudarsono. Untuk mengantisipasi, PT KAI telah memasang peralatan komunikasi di gardu perlintasan nomor 80 yang bisa melakukan akses langsung ke Bandung atau Jakarta. "Setiap saat perkembangannya akan disampaikan lewat telepon otomatis kereta api di nomor 38476," katanya. Jika luapan lumpur nantinya bersinggungan langsung dengan rel, PT KAI akan mengevaluasi apakah lumpur tersebut berbahaya terhadap perjalanan KA. Karena itu, PT KAI juga akan memantau apakah lumpur itu juga mengenai dan berbahaya terhadap peralatan elektronik yang ada. "Kalau dinilai menimbulkan kerawanan perjalanan KA, tidak menutup kemungkinan kami akan mengambil sikap paling aman, menutup jalur KA. Tapi, kalau masih bisa dilewati dan tidak berbahaya akan tetap dibuka, hanya saja laju KA mendekati rel yang tergenang lumpur harus pelan-pelan dan hati-hati," ucapnya. Oleh karena itu, PT KAI kini menyiapkan beberapa petugas di gardu perlintasan KA nomor 80 yang siaga 24 jam secara bergantian. Petugas itu selalu memberikan informasi dari waktu ke waktu dalam radius 500 meter dari rel tersebut. Jalur KA di daerah Porong, Sidoarjo, merupakan jalur kereta api jurusan Surabaya-Banyuwangi serta Surabaya-Malang-Blitar. Jalur ini tidak hanya dilintasi KA penumpang tapi juga pengangkut bahan bakar minyak (BBM). (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006