Yerusalem (ANTARA) - Amerika Serikat akan menguji kebebasan warga Palestina-Amerika untuk bepergian ke Israel bulan depan sebagai bagian dari persiapan usulan pembebasan visa AS bagi warga Israel, kata seorang pejabat AS pada Senin.

Israel telah memenuhi beberapa persyaratan untuk Program Visa Waiver (VWP) AS, yang diharapkan dapat diterima pada bulan Oktober.

Israel tinggal perlu mengizinkan akses bagi warga Palestina-Amerika di perbatasan Israel dan Tepi Barat sebagai salah satu syarat VWP.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan kepada Ynet TV pada Minggu (25/6) bahwa "program percontohan" untuk  menjaga pencalonan VWP bagi Israel akan diluncurkan pada pertengahan Juli.

Seorang pejabat, yang diberi pengarahan, mengatakan program percontohan itu memerlukan periode 30 hingga 45 hari. 

Selama periode itu, delegasi AS akan memantau perjalanan warga Palestina-Amerika melalui Bandara Ben-Gurion dan melintasi pos-pos pemeriksaan di Tepi Barat.

Program tersebut dapat menimbulkan ketegangan baru pada pasukan Israel di tengah kekerasan di Tepi Barat.

Tepi Barat adalah salah satu wilayah yang diharapkan Palestina akan menjadi bagian dari negara masa depan --namun terhadang kebuntuan selama hampir satu dekade pembicaraan perdamaian yang disponsori AS.
 
Pemerintah AS juga berselisih dengan pemerintah Israel atas kebijakan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Program percontohan ini juga akan menguji coba akses bagi warga Palestina-Amerika yang berdomisili di AS maupun mereka yang berbasis di Tepi Barat.

"Jika Anda seorang Palestina-Amerika yang tinggal di Ramallah, ini berarti Anda bisa berada hingga 90 hari di Tel Aviv (dengan visa masuk Israel)," kata pejabat itu, yang menolak disebutkan nama atau kewarganegaraannya, kepada Reuters.

Ketika ditanya mengenai kapasitasnya untuk mengakomodasi program percontohan itu, militer Israel menyarankan Reuters untuk bertanya kepada Kementerian Dalam Negeri Israel --yang belum memberikan tanggapan.

Sambil mengutip data sensus di AS, Yayasan Institut Arab-Amerika mengkalkulasi ada sekitar 122.500-220.000 orang Amerika keturunan Palestina.

Antara 45.000 hingga 60.000 dari mereka berada di Tepi Barat, kata pejabat yang menerima pengarahan tentang persiapan VWP.

Pejabat tersebut sembari menambahkan bahwa uji coba tidak akan berlaku untuk Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, tempat sejumlah kecil kalangan warga Palestina-Amerika tinggal.

Sumber: Reuters
 

Pasukan Israel kembali melakukan serangan di Masjid Al-Aqsa


Baca juga: Israel cabut larangan kembali ke empat pemukiman di Tepi Barat

Baca juga: Kementerian Palestina kutuk larangan terkini Israel terhadap pejabat untuk masuk Al-Aqsha

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023