Saya tidak akan pernah pensiun, selama orang ingin melihat kami bermain
Los Angeles (ANTARA News) - Yes, salah satu perintis kelompok rock progresif Inggris yang berkembang jauh sebelum disko, punk rock dan rap bergaung, memulai tur baru di Amerika Serikat pada Jumat.

Yes mengawali perjalanan tur mereka di West Wendover, Nevada, dengan sentuhan baru pada beberapa karya klasik mereka. Band itu menjanjikan penampilan yang berbeda bagi para penggemar.

"Sesuatu yang sama sekali berbeda - dan yang pertama bagi kami," kata bassis Chris Squire, yang ikut mendirikan band itu pada 1968.

Kami tidak punya album baru, jadi kami akan menampilkan tiga album klasik kami. "The Yes Album", "Close to the Edge" dan "Going for the One" semuanya ditampilkan dalam setiap pertunjukan. Dan penggemar kami tampaknya menyukai ide itu, kata Squire kepada Reuters.

Squire memulai perjalanan tur bersama gitaris Steve Howe, penyanyi Jon Davison, penabuh drum Alan White dan keyboardist Geoff Downes.

Dia mengakui bahwa konsep tur konser itu ambisius. Tapi ia mencatat bahwa rilis vinil asli masing-masing selama sekitar 40 menit.

"Setiap pertunjukan akan berlangsung sekitar dua jam, jauh lebih pendek dibandingkan dengan konser Bruce Springsteen," katanya.

Memilih tiga album dari katalog yang terdiri atas 20 sepanjang lima dekade tidak begitu sulit, kata Squire.

"Kami melihat semua album kami, dan itu jelas bahwa ketiganya bagus ditampilkan bersama dan benar-benar mewakili band," tambah Squire.

"The Yes Album" adalah album pertama yang membuat kami dikenal di panggung dunia dan "Close to the Edge" untuk pertama kami mengerjakan satu track yang mengakhiri seluruh sisi album, jadi itu adalah tonggak. "Going for the One" untuk pertama kalinya kami rekaman di luar Inggris, jadi punya keunikan tersendiri, jelasnya.

Tur terakhir Yes untuk mendukung album tahun 2011 mereka, "Fly from Here" menggarisbawahi berlanjutnya daya tarik rock klasik era 1970-an.

Squire punya beberapa teori tentang alasan band melanjutkan popularitasnya pada era musik komersial yang didominasi rap dan pop.

"Pertama itu adalah periode musik kreatif, dan lagu-lagu masih bertahan. Kami masih mendapat pemutaran di radio, jadi saya pikir terus membawa sesuatu yang baru, penggemar muda, serta penggemar setia yang lebih tua. Lalu ada faktor untuk mempertahankan diri."

"Ketika kami mulai, tidak satupun dari kami pernah berpikir masih akan melakukan ini 40 atau 50 tahun kemudian. Saya ingat ketika kami pertama membentuk Yes, saya berpikir, The Beatles - 1963 sampai 1969. Itu karier yang panjang! Harapan kami bisa tinggal bersama selama itu. Dan inilah kami - 45 tahun kemudian. "

Squire, yang akan berumur 65 tahun pekan depan, mengatakan bahwa, seperti anggota band yang lain, dia masih suka tur. "Ini benar-benar salah satu pekerjaan terbaik yang dapat Anda memiliki," katanya.

"Tidak seperti atlet atau olahragawan, di mana Anda sering harus pensiun pada akhir 20-an atau awal 30-an, Anda bisa terus bermusik sampai Anda berakhir di panggung. Lihatlah Mick (Jagger) dan Stones. Mereka semua sekitar 70 tahunan sekarang, merayakan ulang tahun band ke-50 mereka, dan masih kuat."

"Saya tidak akan pernah pensiun, selama orang ingin melihat kami bermain," tambahnya.

(Uu.H-AK)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013