Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus mengkonsolidasikan informasi pasar kerja guna memenuhi kebutuhan industri untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi.

"Salah satu upaya untuk mengkonsolidasikan informasi permintaan pasar kerja tersebut adalah dengan meningkatkan pelayanan informasi pasar kerja," ujar Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Saat memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, di Kota Tangerang Banten, Anwar Sanusi, mengatakan adanya bonus demografi akan berdampak baik bagi pembangunan Indonesia.

Pada saat tersebut, penduduk usia produktif berjumlah dua kali lipat dari penduduk non produktif sehingga berpeluang menjadi pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Kemnaker:Perluasan kerja berbasis kawasan percepat kesejahteraan Papua

Baca juga: Menaker: Penyelenggaraan bursa kerja dorong SDM berkualitas unggul


Di sisi lain, bonus demografi juga dapat menjadi ancaman bagi Indonesia. Dengan banyaknya jumlah penduduk produktif, berpeluang menambah angka pengangguran jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja.

"Ini menjadi catatan bagi kita, jika pengangguran masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah ke bawah, sehingga kompetensi dan daya saing tenaga kerja kita masih sangat kurang," kata Anwar Sanusi.

Berdasarkan laporan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2015, disebutkan bahwa Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah lulusan sekolah, melainkan kekurangan angkatan kerja dengan keahlian yang tepat untuk bekerja.

Data World Digital Competitiveness 2021 juga mencatat, daya saing digital di Indonesia berada pada peringkat 53 dari 64 negara. Kondisi ini menunjukkan bahwa di tengah ledakan adopsi teknologi, daya saing digital Indonesia masih rendah.

"Digitalisasi telah membawa perubahan terhadap jenis pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Anwar mengingatkan tantangan terberat bangsa Indonesia dalam menghadapi era teknologi adalah menyiapkan SDM yang unggul serta berdaya saing tinggi.

"SDM unggul Indonesia harus mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri saat ini," katanya.*

Baca juga: Sekjen: Kemnaker punya empat program untuk angkatan kerja muda

Baca juga: Indonesia-Swiss perkuat kerja sama bidang ketenagakerjaan

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023