Tema festival ada tiga yaitu tenun, bambu, dan kopi. Alasan dijadikan tema festival karena ketiga hal itu adalah komoditas unggulan yang memiliki potensi terbesar di Ngada.
Bajawa (ANTARA) - Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur, Andreas Paru menyebut, Wolobobo Ngada Festival 2023 yang menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi momen untuk mengangkat potensi daerah.

"Tema festival ada tiga yaitu tenun, bambu, dan kopi. Alasan dijadikan tema festival karena ketiga hal itu adalah komoditas unggulan yang memiliki potensi terbesar di Ngada," kata Andreas Paru seusai pembukaan Wolobobo Ngada Festival 2023 di Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Rabu malam.

Bupati Andreas mengatakan kopi merupakan komoditas pertanian dengan nilai cukup tinggi dan tersebar pada tiga kecamatan dari 12 kecamatan di Kabupaten Ngada.

Baca juga: Pemkab Cirebon melestarikan budaya lewat Festival Kedawung Ngesti

Selanjutnya ia merinci potensi bambu pada 2018 yang berkisar 100 ribu rumpun dan 30-an juta batang.

Terakhir, kain tenun dari Kabupaten Ngada memiliki banyak motif dengan nilai cerita yang sangat menjanjikan.

Menurutnya pengoptimalan produk tenun dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya penenun.

"Kopi, tenun, dan bambu itu elemen kekayaan alam budaya daerah Ngada sehingga Wolobobo Ngada Festival menjadi kesempatan juga untuk mengangkat kerja kreatif penggiat UMKM Ngada juga dari sisi pertanian, peternakan, dan pariwisata," katanya menambahkan.

Andreas mengajak semua masyarakat dan komunitas yang ada untuk memanfaatkan potensi daerah dan berkolaborasi lewat berbagai inovasi.

"Mari manfaatkan potensi kita demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ngada. Mari kita manfaatkan potensi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat," katanya.

Baca juga: Disparekraf Jayapura sebut FDS 2023 momen pulihkan ekonomi masyarakat

Wolobobo Ngada Festival 2023 merupakan satu dari 110 event yang terpilih dalam Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf.

Event ini berisikan pameran UMKM, Sport Tourism Wolobobo Mountain Walk di Kebun Raya Bukit Wolobobo, serta workshop dan pameran bambu, pasar bambu, bambu cultural camp, workshop dan pameran tenun, pameran produk kopi, dan pagelaran seni.

Lokasi festival terbagi pada beberapa titik yakni Taman Kartini Bajawa, Kampus Bambu Turetogo, dan Kebun Raya Bukit Wolobobo hingga 30 Juni 2023.

Festival diawali dengan tari ja'i bersama dan kunjungan ke gerai UMKM yang ada baik kopi, tenun, dan bambu.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023